kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Grup Wijaya Karya (WIKA) masih positif di tengah penurunan


Rabu, 31 Juli 2019 / 22:05 WIB
Kinerja Grup Wijaya Karya (WIKA) masih positif di tengah penurunan


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

WTON pun meraup laba bersih berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp 166,66 miliar atau naik tipis 3,82% dari periode sebelumnya yang hanya Rp 160,530 miliar.

Meski hanya naik tipis, manajemen WTON menargetkan peningkatan kinerja hingga 15% hingga akhir tahun 2019. Yuherni Sisdwi, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Beton (WTON) mengatakan tahun ini pihaknya mengincar perolehan kontrak baru sebesar Rp 9 triliun atau naik 18% dibanding periode sebelumnya. “Manajemen optimis bisa meraih target pencapaian ini,” ujar Yuherni saat dihubungi Kontan.co.id pada Selasa (30/7).

Baca Juga: Wika Gedung (WEGE) mengincar proyek andalan milik Jakpro di Semester II

Di sisi lain, anak usaha WIKA lainnya yakni Wijaya Karya Gedung (WEGE) mencatat penurunan pendapatan bersih. Pada semester I 2019, WEGE mencatatkan pendapatan bersih di angka Rp 2,153 triliun. Raihan pendapatan ini cukup merosot jika dibandingkan periode tahun lalu yang mencapai Rp 2,403 triliun.

Subsektor yang merosot paling parah adalah properti. Pada periode ini WEGE hanya membukukan pendapatan dari properti senilai Rp 73,65 miliar. Angka ini anjlok 51,3% dari periode sebelumnya yang mencapai Rp 151,31 miliar.

Merosotnya pendapatan dari properti disebabkan karena pengembangan properti diberikan kepada anak usaha lainnya.”WEGE tidak melanjutkan pengembangannya. Kami saat ini hanya melakukan selling atas unit-unit properti yang belum terjual saja,” terang Bobby Kusuma, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Gedung (WEGE) kepada Kontan.co.id (31/7).

Baca Juga: Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dongkrak penjualan Wijaya Karya Beton (WTON)

Pendapatan dari jasa konstruksi juga turun 8,22% menjadi 2,066 triliun. Turunnya pendapatan konstruksi adalah dampak agenda nasional pilpres dan pileg. “ Sehingga rencana kontrak baru yang sebagian besar berasal dari sisi pemerintah dan BUMN ikut tertunda,” lanjut Bobby.

Kenaikan hanya terjadi di lini industri dimana WEGE meraup pendapatan Rp 12,93 miliar. Untuk diketahui, di periode sebelumnya WEGE tidak menerima pendapatan dari pos ini.




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×