kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Kinerja GOTO Diproyeksi Membaik, Cermati Rekomendasi Sahamnya


Selasa, 17 September 2024 / 21:17 WIB
Kinerja GOTO Diproyeksi Membaik, Cermati Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Pengemudi Gojek menanti penumpang di kawasan Stasiun Palmerah, Jakarta (31/1/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (31/1) ditutup menguat 0,22% ke posisi 7.207,94. Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) naik 1,15% dan menjadi saham penggerak paling aktif berdasarkan volume, yaitu 4,3 miliar dengan frekuensi transaksi 21.424 kali. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) diyakini membaik dengan memanfaatkan tiga layanan bisnis utamanya yakni layanan on demand service (ODS), layanan fintech, dan layanan e-commerce. Ketiga layanan ini punya prospek cerah ke depannya. 

Untuk layanan fintech, Analis JP Morgan, Henry Wibowo menilai imbas penurunan suku bunga The Fed akan meningkatkan aliran dana ke aset-aset dengan durasi panjang. 

GOTO juga telah merampungkan integrasi GoPayLater dengan TikTokShop, dan berencana mengembangkan pinjaman menjadi US$500 juta pada akhir 2025. Ini menandakan komitmen GOTO untuk menggaet consumer loan dengan memperluas penetrasi BNPL (buy now pay later) lewat TikTokShop. 

Baca Juga: Dorong Efisiensi, GOTO Jalin Kemitraan Strategis Dengan Alibaba

Sehingga dengan suku bunga yang lebih rendah, dan rencana kerja memperluas jangkauan paylater melalui TikTokShop menjadi katalis positif bagi kinerja GOTO. 

Untuk layanan e-commerce, ada sedikit penurunan biaya pada kuartal II-2024 dibandingkan kuartal I-2024 akibat faktor musiman. Namun GOTO memproyeksikan adanya peningkatan biaya pada paruh kedua 2024, terutama pada kuartal IV yang biasanya menjadi musim puncak e-commerce. 

 

"Biaya layanan diperkirakan mencapai sekitar US$ 40 juta pada 2024, sesuai target, dan akan tumbuh pada 2025 seiring dengan tren GMV," jelas Henry dalam riset yang dipublikasikan pada Jumat (6/9). 

Adapun Henry memproyeksi pendapatan GOTO akan mencapai Rp 9.27 triliun dengan pertumbuhan 37,2%. Sementaranya untuk laba kotor, diprediksi sebesar Rp 4,54 triliun. 

Baca Juga: Saham GOTO Melesat di Tengah Komitmen Jangka Panjang Alibaba

Equity Analyst Yuanta Sekuritas, Laras Nadira menambahkan kinerja GOTO juga didorong oleh bisnis on-demand services (ODS). Pendapatan bersih bisnis ODS terhadap GTV sebesar 17,2% pada 2Q24, angka itu naik 632bps secara tahunan. 

"Potensi peningkatan daya beli pada kuartal II-204 diharapkan akan diikuti oleh peningkatan pangsa dompet di On Demand Business. Fitur save mode dan berbagai promo menarik diharapkan dapat menarik minat konsumen, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ODS," kata Laras kepada KONTAN, Selasa (17/9). 

Selain itu, Laras melihat bahwa layanan pemesanan kendaraan dan pengiriman makanan berkontribusi solid untuk pertumbuhan untuk pertumbuhan GOTO. Pemesanan kendaraan berkontribusi 40% dan pengiriman makanan menyumbang 60% dari pendapatan ODS pada semester I-2024. 

Baca Juga: Sebelum Long Weekend Hijau, Cek Harga Saham BELI, GOTO, dan BUKA Jumat (13/9)

Analis BRI Danareksa, Niko Margonis menambahkan aksi pemegang saham Alibaba yang berkomitmen untuk menjadi investor jangka panjang di GOTO menjadi katalis positif bagi saham enjten ini. Selain itu, Alibaba Cloud akan menyediakan layanan yang berhubungan dengan cloud, termasuk kemampuan AI.

"Alibaba, yang memegang 7,4% saham, telah berkomitmen untuk tidak menjual sahamnya setidaknya selama lima tahun ke depan. Kami mengingatkan bahwa Alibaba, bersama dengan SoftBank, terakhir kali menjual saham pada Februari 2024 pada kisaran harga Rp 80- Rp 90," kata Niko kepada KONTAN, Selasa (17/9). 

Hal ini kemudian mengurangi ketidakpastian dan memberikan sinyal kepercayaan diri kepada pemegang saham minoritas GOTO lainnya.

Baca Juga: Tiga Saham Sektor Teknologi Ini Mendominasi Pergerakan IHSG dan Bursa Sepekan

Langkah ini memberikan penyelarasan kepentingan antara pemegang saham utama dan manajemen GOTO, dan menunjukkan dukungan terhadap prospek jangka panjang perusahaan. Di sisi lain, ini juga sekaligus mengurangi ketidakpastian serta meningkatkan kepercayaan pemegang saham minoritas. 

Selain itu, kemitraan dengan Alibaba memungkinkan GOTO memanfaatkan kemajuan teknologi AI dan cloud, yang disebut lebih dari 100 kali dalam strategi masa depan Alibaba pada panggilan pendapatan tahun 2023. Ini juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi biaya GOTO, dengan biaya teknologi yang saat ini menyumbang 7% dari pendapatan kotor pada kuartal II-2024.

Niko merekomendasikan Buy dengan target harga Rp90, karena melihat peluang untuk mencapai EBITDA positif pada akhir tahun ini seiring pertumbuhan stabil GoPay dan sinergi cloud dengan Alibaba. 

Baca Juga: Asing Net Buy Jumbo Rp 1,52 Triliun, Saham Ini Banyak Diborong, Kamis (12/9)

Henry memproyeksi margin ODS akan stabil di kuartal III-2024, bahkan bisa lebih baik lagi pada kuartal IV-2024. Meskipun kinerja saham buruk, namun hal itu justru memberikan titik masuk yang menarik. Oleh sebab itu ia merekomendasikan Overweight dengan target harga Rp 75 per saham. 

Sementara Laras berharap agar GOTO terus melakukan efisiensi biaya sehingga dapat mencapai target ebitda impas. Ia merekomendasikan Buy dengan target harga Rp 95 per saham. 

Selanjutnya: Wall Street Naik, Dow Jones Rekor di Awal Perdagangan Saat The Fed Menggelar FOMC

Menarik Dibaca: Promo Beli Tiket Konser Secret Number, Diskon 50% pakai BCA!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×