kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Garuda Indonesia (GIAA) terpukul virus corona


Selasa, 31 Maret 2020 / 19:00 WIB
Kinerja Garuda Indonesia (GIAA) terpukul virus corona
ILUSTRASI. Maskapai Garuda Indonesia bersiap mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.


Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri penerbangan tahun ini diprediksi akan mengalami penurunan. Itu tak terlepas dari dampak penyebaran virus corona secara global, termasuk Indonesia. Adanya lockdown dan isolasi wilayah menyebabkan rute perjalanan udara turun.

Penurunan itu sudah dapat dirasakan sejak Januari 2020, jauh sebelum Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumumkan kasus pertama di Indonesia. 
Analis Ciptadana Sekuritas Fahressi Fahalmesta dalam risetnya pada 23 Maret 2020 mencatat Garuda Indonesia mengalami penurunan penumpang sebesar 5,4% secara year on year dengan hanya melayani 2,7 juta penumpang.

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) catat laba bersih US$ 6,99 juta pada 2019

Penerbangan rute internasional menjadi rute yang paling terkena imbas negatif akibat pandemi virus corona. Fahressi mencatat volume penumpang rute internasional turun sebesar 16,1% dibanding tahun sebelumnya menjadi 363.000 penumpang.

Adapun dari rute domestik, Garuda Indonesia mencatat penurunan menjadi 1,1 juta penumpang, turun 2,3% secara year on year. Sedang Citilink mengalami penurunan penumpang sebesar 4,2% secara year on year.

“Saya memperkirakan volume penumpang Garuda Indonesia pada Februari – Maret 2020 akan turun lebih buruk,” tulis Fahressi. 

Apalagi, total penjualan tiket melalui salah satu platform online mengalami penurunan drastis hingga 20% secara year on year pada Februari 2020.

Senior Vice President Research PT Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial mengatakan tahun 2020 menjadi tahun yang berat bagi Garuda Indonesia. Sebab, virus corona memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap sektor pariwisata sehingga berpengaruh terhadap sektor penerbangan. Imbasnya, permintaan penumpang mengalami penurunan yang berpotensi menekan laba bersih Garuda Indonesia tahun ini.

Senada, Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan kinerja Garuda Indonesia di tahun 2020 akan mengalami penurunan secara signifikan akibat virus corona. Terlebih, dengan tidak adanya aktivitas umrah yang turut memukul jumlah penumpang Garuda Indonesia.

Sukarno memprediksi laba bersih Garuda Indonesia tahun 2020 akan cenderung mengalami penurunan sebesar 16% – 28%. 




TERBARU

[X]
×