Simak Rekomendasi Saham ANTM, MDKA, BRMS untuk Perdagangan Senin (21/7)

Senin, 21 Juli 2025 / 05:30 WIB

ILUSTRASI. Kinerja emiten emas diprediksi tetap menarik untuk dicermati pada semester II – 2025. Ini didukung oleh permintaan emas dan tensi geopolitik. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)

Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja emiten emas diprediksi tetap menarik untuk dicermati pada semester II – 2025. Ini didukung sejumlah faktor seperti permintaan emas, tensi geopolitik dan antisipasi penurunan suku bunga.

Berikut ulasan dan rekomendasi saham sektor emas dari sejumlah analis :

1. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM)

Peningkatan margin ANTM diperkirakan berasal dari sumber emas domestik melalui Freeport dan kontribusi awal dari pabrik peleburan bauksit SGAR. Sementara itu, pengeboran tambang di Pongkor, Jawa Barat terus berlanjut untuk memperkuat cadangan emas di masa mendatang.

Di sektor nikel, ANTM melanjutkan persiapan perizinan dan pendanaan untuk ekosistem baterai EV-nya, termasuk proyek RKEF dan HPAL di Buli Halmahera Timur yang akan beroperasi pada tahun 2028 dan diproyeksikan masing-masing akan menghasilkan 88.000 TPA NPI dan 55.000 TPA MHP. Pada tiga bulan pertama 2025, emas tetap menjadi penyumbang pendapatan terbesar, dengan produksi mencapai 7.395 ons troi (+38,6% YoY), meskipun volume penjualan turun 9,7% secara kuartalan.

Rekomendasi: Beli

Target harga: Rp 3.900

Rizal Rafly, Ajaib Sekuritas Asia dalam riset 18 Juni 2025

2. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

MDKA secara aktif mengurangi risiko proyek TB Copper (Banyuwangi, Jawa Timur) setelah meningkatkan cadangan bijih operasi SLC untuk produksi awal menjadi 6 juta ton (naik dari 4 juta ton), dengan pengumuman pra-studi kelayakan kini ditunda hingga paruh kedua tahun 2025.

Untuk Proyek Emas Pani (Gorontalo, Sulawesi Utara), operasi pelindian tumpukan diharapkan mulai beroperasi pada kuartal keempat tahun 2025.

Selain itu, angka produksi emas dan tembaga MDKA diperkirakan akan menurun pada kuartal-kuartal mendatang karena kadar bijih yang lebih rendah.

Di sisi lain, pendapatan yang lebih positif diperkirakan akan mengalami peningkatan EBITDA sebesar US$ 30 juta pada semester kedua 2025 sejak dimulainya proyek AIM (asam untuk peleburan HPAL) di Morowali, Sulawesi Tengah.

Rekomendasi: Beli

Target harga: Rp 2.700

Juan Harahap dan Brandon Boedhiman, Samuel Sekuritas Indonesia dalam riset 16 Juli 2025

3. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)

Kinerja BRMS didukung oleh kombinasi antara cadangan emas yang belum dimanfaatkan, rencana ekspansi penuh, dan profil pertumbuhan produksi emas. Dengan cadangan emas sebesar 5,0 juta ons emas, BRMS adalah salah satu perusahaan tambang emas terbesar dan berada pada posisi yang tepat untuk mendapatkan keuntungan dari salah satu siklus kenaikan harga emas paling signifikan dalam sejarah.

Mineral Gorontalo, aset kunci kedua BRMS, akan mempelopori fase pertumbuhan berikutnya. Pendapatan BSMR diproyeksi mencapai US$ 278 juta pada 2025.

Rekomendasi: Beli

Target Harga : Rp 750

Andreas Yordan Tarigan, Sucor Sekuritas dalam riset 16 Juni 2025