Reporter: Rashif Usman | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah mengumumkan hari libur nasional dan cuti bersama untuk memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.
Berdasarkan Lampiran A Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri, Isra Miraj akan diperingati pada Senin (27/1), sedangkan Imlek jatuh pada Rabu, (29/1). Pemerintah juga menetapkan Selasa (28/1) sebagai cuti bersama dalam rangka perayaan Imlek.
Nah, meskipun libur panjang sering kali menjadi pemicu peningkatan belanja masyarakat terutama untuk kebutuhan makanan, minuman, dan produk rumah tangga, dampaknya terhadap emiten sektor konsumer kali ini diprediksi tidak signifikan.
Head of Investment Specialist PT Maybank Sekuritas Indonesia Fath Aliansyah Budiman mengungkapkan bahwa libur panjang ini berlangsung terlalu singkat untuk memberi dorongan besar bagi kinerja emiten konsumer.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat di Perdagangan Rabu (22/1), Ini Rekomendasi Saham Untuk Esok
Sementara, momentum Ramadan yang akan datang dalam beberapa bulan ke depan dipandang lebih potensial untuk mendukung performa kinerja emiten konsumer, seperti PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ).
"Hal yang menarik untuk diperhatikan ialah strategi penerapan harga yang akan diimplementasikan oleh kedua perusahaan ini dalam beberapa bulan ke depan sebagai antisipasi bulan Ramadan dan juga potensi pemberlakuan cukai minuman manis dalam kemasan," kata Fath kepada Kontan.co.id, Selasa (21/1).
Di sisi lain, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta melihat periode libur tersebut cenderung meningkatkan belanja konsumen, terutama untuk produk makanan, minuman, dan barang rumah tangga.
Baca Juga: IHSG Naik 5 Hari, Cek Proyeksi dan Rekomendasi Saham Untuk Rabu (22/1)
"Secara fundamental, periode libur tersebut akan memengaruhi kinerja penjualan dari sisi top line," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Selasa (21/1).
Namun secara teknikal, pergerakan harga saham konsumer sedang mengalami tren pelemahan.
Tengok saja, pergerakan harga saham konsumer seperti ICBP melemah 2% sejak awal tahun (ytd), INDF terkoreksi 0,33% ytd, MYOR melemah 12,23% ytd, CMRY turun 5,28%ytd dan ULTJ melemah 10,16% ytd .
Oleh karenanya, Nafan menyarankan kepada investor untuk fokus pada kinerja fundamental emiten dengan mempertimbangkan prospek dan konsistensi perusahaan dalam meningkatkan kinerja penjualan.
Baca Juga: Dihembus Sentimen Positif, Intip Rekomendasi Saham Bank BNI (BBNI)
Rekomendasi Saham Konsumer
Nafan merekomendasikan untuk buy on weakness saham MYOR dan ICBP dengan target harga masing-masing Rp 2.790 dan Rp 11.200 per saham.
Sementara itu, Fath menilai saham CMRY sedang berada pada fase downtrend dalam beberapa bulan terakhir, dengan support CMRY berada pada level Rp 4.450 dan resistance terdekat di level Rp 4.880-Rp 4,900.
Untuk ULTJ juga berada pada fase downtrend dengan support terdekat di level Rp 1.550 dan resistance di level Rp 1.825.
Selanjutnya: Meningkatkan Kebahagiaan Suami dengan Tindakan Kecil, Ini Tips dari Moncer Coffee
Menarik Dibaca: Meningkatkan Kebahagiaan Suami dengan Tindakan Kecil, Ini Tips dari Moncer Coffee
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News