kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.044   -21,60   -0,31%
  • KOMPAS100 1.052   -3,92   -0,37%
  • LQ45 826   -4,66   -0,56%
  • ISSI 214   -0,49   -0,23%
  • IDX30 423   -1,56   -0,37%
  • IDXHIDIV20 513   -0,40   -0,08%
  • IDX80 120   -0,56   -0,46%
  • IDXV30 125   1,08   0,87%
  • IDXQ30 142   0,04   0,03%

Kinerja emiten alat berat diprediksi turun


Kamis, 21 Maret 2013 / 10:32 WIB
Kinerja emiten alat berat diprediksi turun
ILUSTRASI. Konsumen melakukan pembayaran dengan menggunakan kartu debit di salah satu toko ritel di Tangerang Selatan, Kamis (19/8)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/19/08/2021.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Penjualan alat berat di tahun ini, naga-naganya bakal melesu. Tengok saja, penjualan sejumlah emiten alat berat yang menurun dalam dua bulan pertama tahun ini.

Ambil contoh, penjualan PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA)  yang hanya sebanyak 535 unit di periode Januari-Februari 2013. Penjualan alat berat HEXA itu turun 18% dibanding periode sama tahun lalu. HEXA menjual alat berat bermerek Hitachi.

Penurunan penjualan PT United Tractors Tbk (UNTR) sebagai distributor alat berat bermerek Komatsu, lebih dalam lagi. Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) itu, penjualannya susut 41% menjadi 821 unit.

Meski penjualan turun, pangsa pasar HEXA justru naik. Data yang dihimpun Arief Budiman, analis Sucorinvest Central Gani dalam risetnya yang dirilis, Selasa (19/3) menunjukkan, pangsa HEXA naik menjadi 22,6% dari periode yang sama tahun 2012 sebesar 16,8%.  Sebaliknya, pangsa pasar UNTR turun dari 35,7% menjadi 34,7%.

Penjualan mesin pengeruk (ekskavator) UNTR bahkan kalah dari HEXA. Dalam periode tersebut, penjualan ekskavator Komatsu tercatat 508 unit. Sementara, ekskavator Hitachi terjual 515 unit.

Menurut Gabriella Maureen Natasha, analis Danareksa Sekuritas, penurunan penjualan HEXA tak terlalu besar lantaran emiten ini jitu mengantisipasi perlambatan permintaan alat berat di industri tambang, dengan menjual alat berat ke sektor lain.

Misal, ke perkebunan dan infrastruktur. "Diversifikasi HEXA lebih seimbang sehingga ketika industri mengalami kejatuhan, HEXA tidak jatuh terlalu dalam," kata Gabriella.
Secara umum, total penjualan alat berat dari segala merek di Indonesia per Februari 2013 turun 39% year on year menjadi 2.367 unit. Penjualan alat berat seperti articulated dump truck dan rigit dump truck yang dimanfaatkan industri tambang, anjlok hingga 86%. Sementara, mesin ekskavator masih mendominasi permintaan industri alat berat sebesar 75%.

Penurunan kinerja

Dari gambaran di atas, tahun 2013 masih menjadi masa sulit bagi emiten alat berat. Dalam riset Arief, pendapatan HEXA tahun ini diprediksi turun 11,4% menjadi US$ 594,8 juta, sedangkan laba bersih diramal susut 14,12% menjadi US$ 62 juta.

Begitupun UNTR. Proyeksi Arief, pendapatan UNTR akan turun menjadi Rp 52,9 miliar, dari pendapatan tahun 2012 sebesar Rp 55,95 triliun. Laba bersih UNTR juga akan tergerus 9,2% menjadi Rp 4,7 triliun dari tahun lalu Rp 5,78 triliun.

Kata Gabriella, tahun ini penjualan UNTR diprediksi sebanyak 5.000 unit. Tren penurunan permintaan harus diantisipasi emiten dengan mencari cara untuk menyeimbangkan penjualan dari sektor lain.

Hariyanto Widjaya, analis Mandiri Sekuritas memprediksi, tahun ini ada penurunan volume penjualan di industri alat berat sebesar 20%. Dia merekomendasikan jual saham UNTR dengan target harga Rp 17.000 per saham. Harga ini mencerminkan rasio harga terhadap laba bersih per saham atau price to earning ratio (PER) sebanyak 12 kali.

Senada, Arief juga merekomendasikan jual saham UNTR dengan mematok target harga di Rp 16.700 per saham, refleksi  PER tahun 2013 sebesar 14,8 kali. Namun untuk saham HEXA, dia justru mengubah rekomendasinya dari jual menjadi beli, dengan target Rp 7.000 per saham.

Sedangkan, Gabriella masih me-review rekomendasi kedua saham itu. Dalam rekomendasi dia terakhir, saham HEXA dipatok di posisi Rp 10.000.
Kemarin (20/3), harga saham UNTR turun 1,84% ke Rp 18.650  per saham, dan harga HEXA stagnan di Rp 6.050 per saham.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×