kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kinerja BUMN20 Masih Tertekan, Cermati Saham Rekomendasi Analis


Rabu, 09 Oktober 2024 / 13:17 WIB
Kinerja BUMN20 Masih Tertekan, Cermati Saham Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Pengunjung melintas dekat neon grafik perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Selasa (08/10/2024). Saham-saham perbankan masih jadi andalan analis di tengah kinerja BUMN20 yang masih tertekan.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja indeks IDX BUMN20 tercatat masih merah sejak awal tahun 2024. Melansir laman Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja IDX BUMN20 terkoreksi 2,39% secara year to date (YTD).

Padahal, realisasi setoran dividen BUMN ke penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Kekayaan Negara yang Dipisahkan (KND), sudah sebesar Rp 70,29 triliun per Agustus 2024. 

Berdasarkan catatan KONTAN, realisasi tersebut sudah hampir mendekati target yang ditentukan. Raihan itu juga sudah mencapai 78,88% dari yang ditargetkan, yakni sebesar 85,84 triliun.

Di antaranya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang menyetor Rp 25,714 triliun per Agustus 2024. Lalu ada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 17,178 triliun, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 9,211 triliun.

Baca Juga: Cermati 10 Saham Net Buy Terbesar Asing pada Perdagangan Kemarin

Disusul, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Rp 6,277 triliun, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Rp 420,12 miliar, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) Rp 292,89 miliar, dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Rp 192,37 miliar.

Director Reliance Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, pembagian dividen merupakan ranah manajemen setelah berkonsultasi dengan pemegang saham. Selain karena kinerja, besaran pembagian dividen juga harus dilihat dari sisi kebutuhan dana untuk ekspansi emiten ke depannya.

“Untuk emiten yang membagikan dividen besar itu bisa jadi ada kelebihan kas untuk dialokasikan dalam bentuk dividen atau memang saat ini belum ada kebutuhan besar untuk ekspansi,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (8/10).

Di sisi lain, kinerja indeks tidak serta merta dapat dihubungkan dengan sentimen pembagian dividen. Sebab, meski kinerja emiten bagus dan laba meningkat, bisa saja emiten tidak berencana untuk membagikan dividen karena ada kebutuhan dana di masa depan.

Baca Juga: IHSG Menguat, Saham-Saham Big Cap Terus Menanjak

Sementara, kinerja IDX BUMN20 yang masih minus dilihat akibat dari kinerja saham para emiten konstituen yang masih terkoreksi akibat faktor lain selain kinerja keuangan dan operasional.

“Harga saham juga dipengaruhi oleh sentimen di pasar yang berasal dari berita, rumor, maupun informasi yang beredar. Itu semua belum tentu berhubungan langsung dengan faktor fundamental laporan keuangannya,” paparnya.

Kinerja emiten BUMN dilihat Reza masih menghadapi banyak tantangan hingga akhir tahun 2024. Untuk sektor penopang di emiten BUMN hingga akhir tahun 2024 masih berasal dari sektor perbankan, komoditas, dan infrastruktur.

Reza pun melihat saham BBNI, PGAS, JSMR, BRIS, BBTN, dan PTBA bisa dilirik oleh para investor.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama melihat, setoran tersebut mencerminkan komitmen tinggi para BUMN untuk membagikan dividen. Apalagi, pemerintah juga sempat meningkatkan target pendapatan dari dividen di tahun 2024 harus lebih tinggi.

“Pertimbangan pemerintah dalam menaikkan target dividen di tahun 2024 itu pasti memperhatikan berbagai aspek, seperti kondisi ekonomi dan geopolitik internasional, serta kemampuan kinerja masing-masing BUMN,” ujarnya kepada Kontan, Senin (7/10).

Baca Juga: Awal Pekan Mengail Cuan Saat Indeks Sedang Rawan, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Dengan situasi pasar yang lebih kondusif di tengah penurunan suku bunga bank sentral dan pemulihan ekonomi global, kinerja emiten BUMN bisa menunjukkan pertumbuhan yang signifikan hingga akhir tahun 2024. “Akhirnya, ini akan berkolerasi positif ke kinerja indeks IDX BUMN20 di akhir tahun ini,” paparnya.

Rekomendasi add diberikan Nafan untuk BBNI dengan target harga terdekat Rp 5.775 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×