Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan laba bersih senilai Rp 500,51 miliar sepanjang kuartal I-2021. Realisasi ini menurun 44,58% dari realisasi laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 903,25 miliar.
Penurunan laba bersih ini tidak terlepas dari penurunan pendapatan PTBA. Emiten pelat merah ini membukukan pendapatan sebesar Rp 3,99 triliun, menurun 22,02% dari pendapatan di kuartal I-2020 yang mencapai Rp 5,12 triliun.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri menyebut, kinerja PTBA yang terkontraksi ini mencerminkan kondisi cuaca yang tidak menguntungkan yang akhirnya berdampak pada volume produksi yang menurun 16,8% secara kuartalan dan menurun 18,6% secara tahunan.
Tertekannya laba bersih PTBA juga akibat dari biaya penjualan yang meningkat 46,5% secara kuartalan dan 48,4% secara tahunan. Hasilnya, kinerja PTBA sepanjang kuartal pertama 2021 berada di bawah perkiraan BRI Danareksa Sekuritas yang hanya mewakili 13% dari target akhir tahun. Realisasi ini juga hanya mencerminkan 14% dari perkiraan konsensus.
Baca Juga: IHSG diprediksi lanjutkan penguatan, simak rekomendasi saham untuk hari ini (5/5)
Produksi batubara Bukit Asam pada kuartal pertama sebesar 4,5 juta ton atau hanya mencerminkan 15% dari target yang dipasang Stefanus dan target internal perusahaan. Stefanus menyebut, manajemen optimis produksi batubara akan membaik di kuartal-kuartal mendatang dengan kondisi cuaca yang lebih baik.
Dengan demikian, PTBA diharapkan dapat mempertahankan produksi batubaranya sebesar 29,5 juta ton (naik 19% yoy) dengan kapasitas rel kereta yang lebih tinggi sebesar 28,2 juta ton, dengan volume penjualan batubara sebesar 30,7 juta ton (+ 17,6% yoy) tahun ini.
PTBA juga diharapkan dapat meningkatkan kontribusi ekspornya. Dengan penurunan ekspor yang lebih besar (-24% yoy) dibandingkan penjualan pasar domestik (-9% yoy), kontribusi pasar domestik meningkat menjadi 69% di kuartal I-2021, naik dari 65% di kuartal I-2020.
Pada tahun ini, PTBA menyakini adanya kontribusi yang lebih besar dari pasar ekspor. Hal ini karena manajemen PTBA mempertahankan target kontribusi ekspornya sebesar 45%.
“Seiring dengan manajemen yang mengindikasikan volume produksi yang lebih baik di kuartal mendatang dan kontribusi penjualan ekspor yang lebih besar, kami meyakini PTBA akan membukukan laba yang lebih baik di kuartal kedua,” tulis Stefanus dalam riset, Senin (3/5).
BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham PTBA, namun dengan target harga yang lebih rendah, yakni Rp 3.300 (dari sebelumnya Rp 3.600). Target harga yang lebih rendah ini seiring dengan revisi turun perkiraan kinerja PTBA dengan asumsi harga jual rerata atau average selling price (ASP) yang lebih rendah.
Pendapatan PTBA tahun ini diperkirakan sebesar Rp 20,71 triliun (dari sebelumnya Rp 23,39 triliun) dengan laba bersih Rp 3,09 triliun (dari sebelumnya Rp 3,51 triliun).
Selanjutnya: Bukit Asam akan menutup anak usahanya, Bukit Energi Metana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News