Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Perusahaan tambang batubara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melaporkan selama enam bulan ke depan tidak melakukan aktivitas eksplorasi. Khususnya untuk penambahan sumber daya di luar area yang telah memperoleh izin eksplorasi.
Periode tersebut berlangsung pada Oktober 2017 sampai Maret 2018. Sebagai informasi, total sumber daya batubara PTBA saat ini adalah sebesar 8,27 miliar ton. Dengan total cadangan yang dapat ditambang yakni sebesar 3,33 miliar ton.
Dari jumlah tersebut, apabila ditambang dengan kapasitas terpasang saat ini sebesar 30 juta ton per tahun, maka diperkirakan produksi batubara saham PTBA akan bertahan lebih dari 100 ton dari sekarang.
Hans Kwee Direktur Investa Saran Mandiri menyatakan PTBA bisa mendapatkan sentimen positif dari proyek listrik 35.000 MW milik pemerintah. Pasalnya, produk batubara PTBA banyak dipasarkan di dalam negeri.
"Bila proyek terlaksana, akan menaikkan demand batubara," imbuh Hans kepada KONTAN, Senin (11/9).
Dia mengamati, pertumbuhan korporasi bisa melalui eksplorasi tambang baru maupun mengakuisisi tambang yang sudah ada. Pasalnya, bila beli dapat dibuktikan bahwa lokasi tersebut menghasilkan. "Keputusan ini positif," imbuhnya.
Pengaruh harga internasional masih sangat besar terhadap kinerja perusahaan. Meski diproduksi dalam negeri, tetapi harga acuannya yakni harga internasional. Kenaikan harga batubara yang ada, bisa menjadi kabar positif untuk mendongkrak kinerja emiten batubara.
"Kalau rupiah menguat, tidak terlalu diuntungkan. Jadi mereka lebih diuntungkan kalau nilai tukar melemah," imbuhnya.
Hans merekomendasikan buy PTBA dengan target harga 14.400.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News