Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencetak pertumbuhan kinerja di semester pertama 2023. Kinerja BSDE diperkirakan meningkat di paruh kedua 2023 seiring lebih banyak serah terima proyek.
BSDE mencatatkan pendapatan sebesar Rp 5 triliun atau lebih tinggi 30.3% YoY di semester pertama 2023. Porsi pendapatan BSDE sekitar 83% berasal dari penjualan properti dan 17% sisanya dari pendapatan berulang.
Kinerja penjualan properti mencetak pertumbuhan substansial sebesar 43,9% YoY menjadi Rp 4,16 triliun pada semester I 2023. Sementara pendapatan berulang (tidak termasuk pendapatan konstruksi) menghasilkan pertumbuhan yang solid sebesar 9,5% YoY menjadi Rp 719 miliar.
Menurut analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Suolisa, penjualan properti BSDE yang laris pada paruh pertama tahun ini terutama didukung oleh produk residensial. Bumi Serpong Damai sukses menjual produk residensial senilai Rp 1,69 triliun yang bertumbuh 34% YoY karena adanya faktor musiman serah terima proyek.
Baca Juga: Fokus Garap Segmen Rumah Tapak, Begini Rekomendasi Saham Bumi Serpong Damai (BSDE)
“Pendapatan terbesar berasal dari rumah tapak di BSD City, dan juga proyek kota mandiri besar lainnya seperti Grand Wisata Bekasi dan Kota Wisata Cibubur,” ungkap Yasmin dalam riset 3 Agustus 2023.
Kemudian, pendapatan terbesar kedua berasal dari produk komersial yaitu apartemen dan ruko senilai Rp 1,64 triliun yang meningkat signifikan 58% YoY, terutama disebabkan oleh kinerja penjualan ruko yang solid. Segmen produk komersial berkontribusi 33% terhadap total pendapatan BSDE.
Yasmin memaparkan, penjualan apartemen menunjukkan peningkatan sebesar 60% YoY menjadi Rp 655 miliar yang disumbangkan oleh Southgate Residence dan Aerium. Sedangkan pendapatan dari ruko sebagian besar diungkapkan dari penjualan Foresta Business Loft, TabeSpots, dan 91 District.
Pendapatan yang dihasilkan dari penjualan kavling tanah juga terpantau meningkat 40% YoY menjadi sebesar Rp 832 miliar di semester pertama 2023. Segmen penjualan kavling berkontribusi sekitar 17% terhadap total pendapatan BSDE di paruh pertama 2023.
Dari sisi bottom line, margin terpantau meningkat secara keseluruhan. Alhasil ini mendukung peningkatan laba bersih BSDE sebesar 159,0% YoY menjadi Rp 1.20 triliun pada semester pertama 2023.
Adapun pendapatan pra penjualan atau marketing sales BSDE tercatat sebesar Rp 4.79 triliun di semester pertama 2023. Angka itu bertumbuh sebesar 3% YoY dan telah mencapai 54% dari target marketing sales BSDE yang dipatok sebesar Rp 8,80 triliun di tahun ini.
Yasmin menilai, BSDE berada di jalur yang tepat untuk memenuhi target marketing sales tahun ini. Emiten grup Sinarmas ini membukukan marketing sales yang sangat baik di kuartal kedua sebesar Rp 2,64 triliun atau 23,0% QoQ lebih tinggi.
Kontribusi penjualan pun tidak hanya dari segmen rumah tapak dengan proporsi sekitar 58% di kuartal II 2023, namun lahan komersial dan ruko menunjukkan lonjakan signifikan masing-masing sebesar 96,8% QoQ dan 56,0% QoQ.
Baca Juga: BI Tahan Suku Bunga, Saham dari Sektor-Sektor Ini Bisa Dilirik
Dari periode Januari – Juni 2023, produk residensial menghasilkan marketing sales sebesar Rp 3,02 triliun atau berkontribusi 63% terhadap total pencapaian. Sementara proyek komersial termasuk lahan komersial, apartemen dan ruko memberikan kontribusi sebesar Rp 1,78 triliun yang mewakili 37% kontribusi terhadap total marketing sales.
Yasmin meyakini pendapatan BSDE bisa mencapai Rp 11.06 triliun hingga akhir tahun ini karena penjualan properti diperkirakan akan meningkat di kuartal III dan IV seiring lebih banyak serah terima proyek. Namun, Ciptadana memangkas proyeksi laba bersih BSDE menjadi Rp 2.45 triliun karena adanya biaya non operasional yang lebih tinggi.
Yasmin mempertahankan rekomendasi buy dengan target harga sebesar Rp 1.380 per saham untuk BSDE. Per Kamis (24/8) harga saham BSDE ditutup di posisi Rp 1.120 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News