kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Kinerja Bitcoin unggul dibayangi harga emas yang kembali menguat


Senin, 03 Mei 2021 / 13:41 WIB
Kinerja Bitcoin unggul dibayangi harga emas yang kembali menguat
ILUSTRASI. Kinerja Bitcoin unggul dibayangi harga emas yang kembali menguat


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

Faisyal mengatakan poundsterling menguat karena masalah Brexit sudah selesai. Selain itu, muncul spekulasi yang lebih optimis terhadap poundtserling setelah Inggris menjadi negara yang pertama kali melonggarkan kebijakan lockdown dan melakukan vaksin secara agresif. 

Namun, hingga akhir tahun, Faisal menilai mengoleksi dollar AS sebagai investasi jadi yang paling menarik. Penyebabnya, poundsterling tidak lagi menarik karena pasca lebih dari 100 hari sudah Inggris dan Uni Eropa bercerai, nyatanya kesepakatan perdagangan Brexit membuat banyak eskportir Inggris merugi. 

Sementara, Faisyal menilai fundamental dollar AS lebih kuat. Fokus pelaku pasar saat ini tertuju pada prospek ekonomi AS yang signifikan meskipun persoalan geopolitik masih menyelimuti. "Bahkan Powell mengatakan ekonomi AS memang sudah membaik meskipun suku bunga masih rendah," kata Faisyal. Terlebih ekonomi AS juga masih akan tersokong dari rancangan stimulus baru AS yang senilai US$ 1,8 triliun. 

Baca Juga: Kembali ke jalur pendakian, Bitcoin capai level US$ 57.000

Faisyal memproyeksikan pasangan mata uang USD/IDR berpotensi bergerak di Rp 14.500-14.600 di akhir tahun ini.

Head of Research & Consulting Service Infovesta Utama, Edbert Suryajaya, mengatakan, pasar saham dan obligasi kinerjanya tertinggal dari instrumen investasi lain karena mendapat beragam sentimen negatif.

Pertama, kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed karena perbaikan ekonomi AS yang cepat. Selain itu, pandemi yang belum kunjung usai juga menambah kekhawatiran kinerja pasar saham dan obligasi. 

Edbert memproyeksikan pergerakan pasar saham masih akan fluktuatif hingga semester II-2021. Di akhir tahun, Edbert memproyeksikan kinerja IHSG tetap berpotensi tumbuh ke level 6.500-6.600. 

Sementara, Edbert memproyeksikan kinerja pasar obligasi masih akan naik meski terbatas. Kenaikan kinerja terbatas karena ekspektasi penurunan suku bunga saat ini juga terbatas. 

Selanjutnya: Aneka Tambang (ANTM) meraih laba bersih Rp 630,37 miliar di kuartal I 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×