kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kinerja bermasalah mengganjal BBTN


Rabu, 24 April 2013 / 07:26 WIB
Kinerja bermasalah mengganjal BBTN
ILUSTRASI. perkebunan kelapa sawit


Reporter: Surtan PH Siahaan |

JAKARTA. Kinerja kuartal I-2013 PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) di bawah ekspektasi analis. Laba bersih BBTN memang naik 6,68% dari setahun lalu aliasĀ year on year (yoy) menjadi Rp 333,71 miliar.

Namun jika dibandingkan dengan kuartal IV-2012, laba bersih BBTN turun tipis 2,7% dari sebelumnya Rp 343 miliar. Laba bersih BBTN lebih rendah lantaran net interest margin (NIM) bank tersebut mengecil dari kuartal IV-2012 sebesar 5,8% menjadi 5,4%.

Menurut Analis Trimegah Securities, Robby Hafil, perolehan laba bersih BBTN senilai Rp 333,71 miliar di kuartal I 2013 tersebut lebih rendah 11% dari ekspektasinya yang sebesar Rp 376 miliar. Ia melihat, pendapatan bunga bersih bank ini juga di bawah perkiraan sehingga laba bersih BBTN turun. Pendapatan bunga bersih BBTN tercatat senilai Rp 1,27 triliun, sedangkan proyeksinya adalah Rp 1,4 triliun.

Menurut dia, kinerja BBTN di tiga bulan pertama tahun ini kurang memuaskan karena kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) yang naik. Rasio NPL BBTN naik menjadi 4,8% dibanding kuartal-IV 2012 yang tercatat 4,1%. Bahkan, lebih tinggi ketimbang NPL BBTN di kuartal I-2012 sebesar 3,2%.

Kemungkinan, kenaikan NPL ini seiring dengan peningkatan kredit di bank pemerintah tersebut. Pada kuartal I tahun ini, pertumbuhan kredit BBTN naik 28,6% yoy menjadi Rp 85,5 triliun.

Hal senada dikatakan analis Mandiri Sekuritas, Tjandra Lienandjaja. Dia mencatat, NPL kredit pemilikan rumah (KPR) BBTN per 31 Maret 2013 naik menjadi 4,6%, dibandingkan kuartal IV-2012 yang masih 3,9%. Sedangkan, NPL non KPR yang tadinya 3,9%, kini menjadi 5,8%.

Toh, Robby yakin, BBTN bisa menurunkan angka NPL itu. Ia menduga, NPL BBTN tahun ini bisa di bawah 4,8%. Sedangkan pertumbuhan kredit BBTN tahun ini bisa mencapai 27,9% dan tingkat NIM sebesar 5,8%. "Ekspektasi saya sesuai dengan target bank," kata Robby.

Analis Danareksa, Eka Savitri juga mencermati, NPL BBTN cenderung meningkat, karena sampai akhir 2011 angkanya hanya 2,5%. Dus, Eka berharap, NPL BBTN bisa turun sesuai ekspektasi manajemen di level 3% hingga akhir Desember 2013.

Menurut para analis, bila NPL bisa menurun, laba bersih BBTN di tahun ini bisa meningkat. Robby misalnya, menargetkan laba bersih BBTN di 2013 akan naik 23% menjadi Rp 1,7 triliun. Sedangkan, Tjandra dan Eka memprediksi, laba bersih BBTN tahun ini bisa mencapai Rp 1,8 triliun dan Rp 1,72 triliun.

Ketiga analis itu sepakat saham BBTN masih menarik karena price to book value (PBV) BBTN tergolong rendah ketimbang rata-rata industri. Ketiganya merekomendasikan beli saham BBTN. Eka memberi target harga BBTN di Rp 1.950, mencerminkan PBV 1,7 kali.

Tjandra mematok target harga di Rp 2.100 dengan PBV 1,9 kali. Adapun Robby memberi target harga Rp 1.900. "Rata-rata PBV saham sektor perbankan sudah 2,1 kali," ujar dia. Kemarin, harga BBTN turun 0,62% ke Rp 1.590.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×