Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja apik PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) pada tahun lalu diproyeksikan masih akan berlanjut pada tahun ini. Para analis sepakat, kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) masih akan jadi faktor pendorong utama kinerja AALI pada tahun ini.
Astra Agro Lestari berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 24,32 triliun pada 2021 atau naik 29,3% secara year on year (yoy). Dari sisi bottom line, kinerja AALI jauh lebih ciamik dengan berhasil naik 136,6% secara yoy menjadi Rp 1,97 triliun.
Analis Ciptadana Sekuritas, Yasmin Soulisa, dalam risetnya pada 25 Februari menuliskan, solidnya pertumbuhan kinerja AALI tidak terlepas dari tingginya harga CPO sepanjang tahun lalu. Namun, ia menyoroti volume penjualan CPO anak usaha Astra International ini menyusut 13,3% secara yoy menjadi 1,30 juta ton.
Baca Juga: Analis Rekomendasikan Saham-Saham Ini untuk Perdagangan Senin (28/3)
Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari beberapa produksi CPO yang memang dialokasikan untuk produk turunan perusahaan manufaktur. Hal ini tercermin dari penjualan turunan CPO yang tumbuh 16,1% yoy menjadi 613.595 ton.
Lalu penjualan kernel dan turunan kernel yang masing-masing tumbuh 6,5% yoy dan 7,2% yoy menjadi sebesar 209.777 ton dan 91.176 ton.
Sementara itu, persentase penjualan CPO tercatat turun menjadi 60% pada tahun 2021, dibandingkan dengan 68% tahun lalu. Yasmin bilang, hal tersebut tidak terlepas dari lebih banyak penjualan yang dihasilkan dari produk olahan di mana mencapai 30% dari total penjualan 2021 dibanding tahun 2020 yang hanya 24%.
“Kami mengekspektasikan persentase peningkatan penjualan turunan CPO secara bertahap sejalan dengan rencana pemerintah untuk mengembangkan industri hilir kelapa sawit nasional,” tulis Yasmin dalam risetnya.
Lebih lanjut, pada tahun lalu, AALI juga berhasil menanam kembali pohonnya di area 5.020 hektar.
Baca Juga: Kemendag Akan Mengerek Pungutan Ekspor Sawit, Ini Respons Gapki
Analis Mirae Asset Sekuritas Juan Harahap dalam risetnya pada 1 Maret menuliskan bahwa aksi tersebut sudah inline dengan ekspektasinya. Pada tahun ini, ia memperkirakan AALI akan menanam kembali areanya seluas 5.000 hektar mengingat 42% dari pohon AALI saat ini sudah berusia lebih dari 21 tahun.