Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
Aktivitas penanaman kembali tersebut dinilai merupakan hal yang penting guna menjaga pertumbuhan produksi. Adapun, untuk produksi CPO pada tahun ini, Juan yakin AALI dapat mencatatkan kenaikan sebesar 2,9% secara yoy.
Hal ini didukung oleh lebih tingginya produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 3,4% yoy untuk tahun ini.
Baca Juga: Harga Komoditas Mulai Melandai, Analis Rekomendasikan Beli Saham-Saham Ini
“Kami juga merevisi naik harga rata-rata CPO global untuk tahun ini dari MYR 4.100 menjadi MYR 4.700 per ton. Dus, kami juga memproyeksikan pendapatan dan laba bersih AALI pada tahun ini bisa mencapai masing-masing Rp 26,73 triliun dan Rp 2,3 triliun,” imbuh Juan.
Saat ini Juan masih menyukai saham AALI dan mempertahankan rating beli dengan target harga Rp 14.500 per saham. Pasalnya, AALI saat ini memiliki yield TBS tertinggi dan cakupan area terluas di antara emiten perkebunan yang masuk ke dalam coverage Mirae.
Selain itu, tingginya harga CPO di tahun ini juga dinilai jadi katalis positif untuk AALI.
Sementara Yasmin juga memasang rekomendasi beli untuk saham AALI dengan target harga Rp 18.300 per saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News