Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) diperkirakan tetap tumbuh positif. Namun, laba bersih diperkirakan akan mengalami dampak dengan rebranding yang dilakukan perseroan.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Natalia Sutanto mengatakan bahwa manajemen ACES optimistis dapat mencapai target tahun ini. ACES menargetkan pertumbuhan rata-rata penjualan di tiap toko alias same-store sales growth (SSSG) sebesar 0,7%, dengan pertumbuhan penjualan sebesar 10% secara tahunan (YoY).
Natalia berpandangan, menilik kinerja di kuartal kedua, maka ia meningkatkan penjualan/sqm tahun ini menjadi 7,5% dari 7%, dengan mempertahankan target penambahan 15 gerai.
Dus, perkiraan pendapatan ACES di 2024 ditingkatkan menjadi Rp 8,49 triliun dari Rp 8,45 triliun.
Hanya saja, BRI Danareksa Sekuritas memangkas proyeksi laba bersih ACES sebesar 3,2% menjadi Rp 838 miliar dari Rp 866 miliar. Hal itu disebabkan iklan dan promosi yang lebih tinggi, didorong oleh meningkatnya kontribusi E-commerce, sebesar 11% di semester I dibandingkan tahun 2023 yang berada di bawah 10%.
"Selain itu juga dari upaya rebranding yang direncanakan pada tahun 2025," tulisnya dalam riset, Selasa (6/8).
Baca Juga: Ace Hardware (ACES) Rebranding, Intip Rekomendasi Sahamnya OCBC Sekuritas
Natalia juga memaparkan, ACES melaporkan SSSG yang stabil sejak awal tahun, meskipun sempat turun dari level tinggi tahun lalu. Menurutnya, meski ada keyakinan dengan eksekusi yang kuat dan rekam jejak yang telah terbukti di bidang merchandising, pemutusan perjanjian dengan Ace Hardware Corporation dan kebutuhan untuk rebranding di 2025 menambah ketidakpastian.
"Kami percaya pasar akan menunggu kejelasan lebih lanjut dan mengamati kinerja ACES setelah penghentian lisensi," katanya.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Aziz Setyo Wibowo memandang prospek ACES tetap positif. Menurutnya, dengan rencana menghilangkan sekitar 0,6% dari penjualan dalam bentuk royalti dan biaya lisensi selama beberapa tahun mendatang dapat memberikan efek positif.
"Penghapusan ini bisa berdampak baik bagi kinerja ACES, yang mana dapat menurunkan beban sehingga hal ini berpotensi meningkatkan margin," katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (15/8).
Dari kondisi makro, Aziz meyakini deflasi yang terjadi di Indonesia selama tiga bulan terakhir tidak akan memberikan dampak yang signifikan atas ACES. Menurutnya, hal itu disebabkan pangsa pasar ACES cenderung masyarakat 'middle to middle up', yang mana konsumsi masyarakatnya masih terjaga.
Karenanya, ia memproyeksikan pendapatan ACES masih berpotensi tumbuh 11% YoY. Sementara untuk laba bersih diperkirakan tumbuh 7%.