Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa Wall Street menanjak pada awal perdagangan Rabu (30/1), terdongkrak pendapatan Apple Inc dan laporan optimistis dari Boeing Co. Ini sekaligus meredakan kegelisahan investor menunggu hasil rapat The Federal Reserve dan pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China.
Hingga pukul 9:54, Rabu (30/1) waktu AS, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 240,03 poin atau 0,98% menjadi 24.819,99. Indeks S&P 500 juga naik 13,87 poin atau 0,53% ke posisi 2.653,87, serta indeks Nasdaq Composite naik 60,79 poin atau 0,86% ke level 7.089.08.
Tujuh dari 11 sektor saham di indeks S&P naik, dipimpin kenaikan 1,47% pada indeks saham sektor teknologi.
Harga saham Apple naik 4,3% setelah produsen iPhone tersebut melaporkan pertumbuhan tajam dalam bisnis jasa. Apalagi Chief Executive Officer (CEO) Apple Tim Cook mengatakan, ketegangan perdagangan antara AS dan Cina mulai berkurang.
Laporan tersebut meredakan kekhawatiran setelah Apple pada awal bulan ini memangkas perkiraan penjualan untuk kuartal saat ini karena melambatnya permintaan di China, yang ekonominya melambat terseret perang dagang dengan AS.
Sementara harga saham Boeing melonjak 5,2% setelah memperkirakan laba dan ekspektasi arus kas untuk setahun penuh jauh di atas perkiraan analis. Boeing juga memperkirakan bisa mengirimkan sekitar 900 unit pesawat komersial pada 2019, naik dari 806 unit di tahun lalu.
"Untuk Apple, penghasilan positif jelas menggembirakan untuk pasar hari ini," kata Scott Brown, kepala ekonom Raymond James di St. Petersburg, Florida, seperti dilansir Reuters.
Pasar saham AS belakangan tertekan akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi China telah berefek ke ekspansi korporasi AS. Meskipun pendapatan emiten di kuartal IV 2018 sebagian besar melampaui ekspektasi Wall Street, investor khawatir sengketa perdagangan dapat menambah perlambatan ekonomi global karena dampak pemotongan pajak perusahaan AS memudar.
Para pejabat Washington dan Beijing bertemu di sebelah Gedung Putih pada Rabu ini dalam pembicaraan tingkat tertinggi sejak Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menyetujui gencatan senjata selama 90 hari dalam perang dagang pada bulan Desember 2018 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News