Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini
NEW YORK. Emas mendekati level tertinggi dua bulan, Rabu (9/8), di tengah memanasnya konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara.
Emas spot naik 1,31% menjadi US$ 1.276,80 per ons troi. Sementara, emas berjangka untuk pengiriman Desember di Comex-AS melompat 1,32% ke level US$ 1.279,30 ons troi. Emas berjangka mendekati level tertinggi sebelumnya di US$ 1.282,90, yang tercapai Juni lalu.
Di pasar elektronik Asia, harga emas berjangka lanjut menguat US$ 1.280,90 per ons troi, Kamis pukul 07.28 WIB.
Tensi ketegangan meningkat setelah Korea Utara mengatakan sedang mempertimbangkan serangan rudal ke wilayah Guam, lokasi kamp militer AS. Di sisi lain, Presiden Donald Trump mengumbar kekuatan senjata nuklir AS.
Ketegangan melanda pasar global, sehingga investor keluar dari saham dan beralih ke aset safe haven, seperti yen, franc Swiss, dan surat utang pemerintah. Indeks Volatilitas CBO, yang mengindikasikan kekhawatiran pasar, mencapai level tertinggi satu bulan.
"Pasar membenci ketidakpastian dan itulah yang terjadi sekarang," kata Ole Hansen, Kepala strategi komoditas di Saxo Bank seperti dilansir CNBC, Kamis.
"Tapi ke depan, kecuali kita mulai melihat upaya berlindung dari konflik atau koreksi di bursa saham utama, (harga emas) bisa ditutup di US$ 1.295," imbuhnya.
Sesi sebelumnya, harga emas mencapai titik terendah dua pekan setelah data pekerjaan AS melebihi perkiraan dan dollar berbalik menguat. Dollar yang kuat menyebabkan harga emas yang diperdagangkan dalam dollar lebih mahal bagi investor di luar AS.
"Saya pikir (situasi Korea Utara) akan terus memberikan sedikit dukungan, tapi tidak cukup untuk mendongkrak harga secara signifikan," kata Analis ANZ Daniel Hynes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News