kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   -14.000   -0,83%
  • USD/IDR 16.443   -63,00   -0,38%
  • IDX 6.546   -52,36   -0,79%
  • KOMPAS100 934   -14,89   -1,57%
  • LQ45 732   -7,86   -1,06%
  • ISSI 204   -1,81   -0,88%
  • IDX30 381   -3,77   -0,98%
  • IDXHIDIV20 460   -1,25   -0,27%
  • IDX80 106   -1,58   -1,47%
  • IDXV30 110   -2,08   -1,85%
  • IDXQ30 125   -0,77   -0,61%

Kilau emas masih tertahan hingga akhir tahun


Minggu, 15 November 2015 / 19:32 WIB
Kilau emas masih tertahan hingga akhir tahun


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Semakin kuatnya spekulasi kenaikan suku bunga The Fed terus menyeret harga emas. Para investor melepas kepemilikan emas dan beralih ke dollar AS.

Mengutip Bloomberg, Jumat (13/11) harga emas kontrak pengiriman Desember 2015 di Commodity Exchange mencatat level terendah dalam lima tahun di US$ 1.080,9 per ons troi. Sepekan terakhir harga emas terseret 0,6%.

Investor terus menjual emas melalui Exchange Traded Product (ETP) dalam sembilan hari berturut-turut dan mencatat rentetan terpanjang sejak Juli 2015. Menurut data U.S. Commodity Futures Trading Commission AS, ada lebih dari US$ 8 miliar telah terhapus dari nilai aset tahun ini dengan posisi net-long pada kontrak berjangak emas turun 40% menjadi 72.075 kontrak per tanggal 3 November lalu.

Analis SoeGee Futures, Alwi Assegaf mengatakan, Gubernur The Fed Janet Yellen sebenarnya menghindari untuk membahas kebijakan suku bunga dalam pidatonya, Kamis (12/11). Namun, Presiden The Fed bagian New York, William Duddley mengatakan bahwa tren dollar AS tetap terjaga selama ada prospek kenaikan suku bunga.

Oleh karena itu, banyak kalangan yang meyakini The Fed akan menaikan suku bunga dalam rapat tanggal 16 Desember mendatang. “Para pejabat The Fed masih membuka kenaikan suku bunga tahun ini sehingga mungkin akan menekan harga emas sepanjang bulan ini,” ujar Alwi.

Prospek kenaikan suku bunga The Fed pun tak mampu mengangkat emas saat harga saham sedang berjatuhan. Padahal, biasanya para pelaku pasar berpindah ke aset safe haven yakni emas ketika harga saham sebagai aset beresiko sedang tumbang. “Emas sebagai aset non bunga kalah dengan keunggulan dollar AS,” imbuh Alwi.

Alwi melihat harga emas sudah mengalami kejatuhan dalam empat minggu berturut – turut. Kenaikan harag hanya bersifat sementara dan merupakan aksi bargain hunting. “Artinya belum ada faktor signifikan yang dapat mengangkat harga,” paparnya.

Jika The Fed akhirnya menaikkan tingkat suku bunga, Alwi menduga harga emas akan turun hingga US$ 1.000 per ons troi. Sementara peluang kenaikan hingga akhir tahun bisa mencapai US$ 1.145 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×