Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Terlampau lebarnya selisih jual dan beli harga emas antam ditengah lesunya ekonomi global menjadi penahan minat beli dan daya tarik emas batangan PT Antam Tbk. Investor pun sebaiknya menahan diri.
Mengutip www.logammulia.com Kamis (12/11), harga jual emas batangan dibanderol Rp 550.000 per gram. Harga jual ini sudah tertahan di level tersebut sejak Kamis (5/11) pekan lalu dan bahkan hanya terkikis Rp 2.000 sejak awal November 2015. Untuk harga buyback sendiri senilai Rp 473.000 per gram atau sudah turun Rp 2.000 dibanding hari sebelumnya dan merosot Rp 25.000 sejak awal November 2015.
Ini tidak hanya terjadi di November 2015. Sepanjang Oktober 2015 saja harga jual emas batangan per gram hanya menukik Rp 2.000 per gram sedangkan buyback sudah terpuruk Rp 24.000 per gram.
“Turunnya harga buyback itu merupakan bagian dari strategi penjualan Antam,” ujar Dodi Martimbang, General Manager Logam Mulia Business Unit PT Antam Tbk.
Sebabnya, memang saat ini antam harus menyesuaikan pergerakan harga dengan keadaan fundamental di pasar.
Padahal tercatat rupiah sedang dalam fase penguatan. Sepanjang Oktober 2015 di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah sudah melesat 6,92% dan di pasar spot menguat 6,84%. Penguatan ini pun masih berlanjut di November 2015 yang mana di BI posisi rupiah terangkat 0,78% dan di spot merangkak unggul 0,62%.
Ditambah lagi dengan penurunan emas dunia sepanjang November 2015 ini. Harga emas kontrak pengiriman Desember 2015 di Commodity Exchange Kamis (12/11) pukul 14.00 WIB terangkat tipis 0,27% ke level US$ 1.084 per ons troi dari level terendahnya sejak 2011 silam hari sebelumnya. Meski demikian harga ini sudah tergerus 4,22% sejak awal November 2015. Walaupun memang sepanjang Oktober 2015 harga terangkat 2,51%.
Pada dasarnya, ketika harga rupiah melemah, emas antam akan terangkat. Sedangkan ketika emas dunia menguat, emas antam pun akan mengikuti. Jadi, ketika saat ini rupiah unggul dan emas spot terkoreksi harusnya emas antam pun ikut tersungkur.
Apa yang terjadi di pasar saat ini adalah penurunan harga terjadi hanya pada nilai buyback. Menanggapi hal ini, “Bagian dari upaya Antam untuk me-manage supply dan demand di pasar dalam negeri,” kata Dodi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News