Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dolar AS kembali lesu pada penutupan perdagangan, Senin (16/9). Lesunya mata uang garuda ini berdampak pada penyerangan yang terjadi pada kilang minyak Saudi Aramco di Arab Saudi. Penyerangan ini mengakibatkan harga minyak dunia yang akhirnya berdampak juga pada kurs rupiah.
Berdasarkan Bloomberg, kurs rupiah ditutup melemah 0,54% ke level Rp 14.042 per dolar AS dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 13.967 per dolar AS.
Sementara itu, di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah 0,50% ke level Rp 14.020 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Ahmad Yudiawan mengatakan penyerangan kilang minyak Saudi Aramco menjadi sentimen utama dalam pelemahan rupiah hari ini. Ia bilang hal ini juga berpengaruh bagi aset-aset berisiko lainnya selain rupiah.
"Ini kelihatannya menyebabkan pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan rupiah juga ikut tertekan," ujar Yudi.
Baca Juga: Imbas serangan fasilitas minyak Arab Saudi, rupiah berpeluang melemah
Yudi berpendapat sentimen ini akan terus melemahkan rupiah untuk beberapa hari ke depan. Alasannya ada pernyataan dari kelompok penyerang kilang minyak tersebut yang akan melanjutkan penyerangan.
Pernyataan ini akan terus menjadi ancaman untuk pergerakan rupiah. "Jika kondisi ini semakin parah dan Iran ikut terlibat dalam konflik bersenjata ya ini bisa semakin menekan rupiah," jelas Yudi.
Ia juga tidak bisa memperkirakan sampai kapan sentimen ini akan terus melemahkan rupiah. Menurutnya, perlu ada upaya agar kondisi ini mereda sehingga rupiah akan bisa menguat perlahan.