Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) akan menggenjot pendapatan berulang dari bisnis infrastruktur pembangkit listrik atau power plant. Tahun ini, KIJA menargetkan pendapatan dari Bekasi Power Plant bisa sebesar US$ 105 juta.
Budianto Liman, Wakil Direktur Utama KIJA bilang, saat ini KIJA akan menggarap satu power plant lagi di Cikarang. KIJA sudah menyediakan lokasi untuk pembangunan power plant berkapasitas 130 megawatt (MW). Nilai investasi proyek tersebut sebesar US$ 120 juta.
Saat ini, KIJA tengah menghitung-hitung kebutuhan listrik di lokasi tersebut. "Kami juga masih harus melakukan riset mendalam, sehingga ini masih proses pengkajian," jelas dia, Jumat (21/6).
Soal sumber pendanaan, Budianto belum bisa merinci. Yang jelas, KIJA akan mengutamakan dari kas internal atau pinjaman perbankan.
Sejak Januari 2013, KIJA sudah mengoperasikan Bekasi Power Plant berkapasitas 130 MW. KIJA memproyeksikan EBITDA per tahun dari proyek ini mencapai US$ 24 juta.
KIJA juga berharap mendapat tambahan pendapatan dari penjualan listrik dengan tarif premium ke tenant melalui buyback listrik dari PLN. "Selama ini kami masih kerjasama dengan PLN," kata Budianto. KIJA juga menyediakan air bersih, waste water treatment, estate management dan dry port.
Per kuartal I 2013, bisnis power plant sudah menyumbang 32% atau Rp 240,96 miliar dari total pendapatan KIJA sebesar Rp 753 miliar. Fulus terbanyak masih dari proyek industrial sebesar 55%.
Sekretaris Perusahaan KIJA, Muljadi Suganda, menambahkan, tahun ini KIJA menganggarkan belanja modal Rp 500 miliar untuk akuisisi lahan di Cikarang. KIJA juga sedang mengembangkan lahan di Jawa Tengah seluas 860 hektare.
KIJA menargetkan pendapatan tahun ini bisa naik 114,2% menjadi Rp 3 triliun. Adapun, laba bersih targetnya naik 20%-25% dari Rp 380 miliar di 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News