kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Keuntungan Telkom (TLKM) Investasi di GoTo Gojek Tokopedia (GOTO)


Jumat, 08 Juli 2022 / 04:55 WIB
Keuntungan Telkom (TLKM) Investasi di GoTo Gojek Tokopedia (GOTO)


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), Telkomsel berinvestasi ke  PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sempat mengundang tanda tanya. Namun para pemangat menilai, aksi korporasi ini menguntungkan yang sudah diperhitungkan dengan matang dari aspek bisnis. 

Sebagai perusahaan pelat merah, Telkom lewat anak perusahaannya tersebut dinilai sudah tepat dan seharusnya memanfaatkan peluang dari pertumbuhan ekonomi digital yang terjadi. Penasihat Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Edwin Sebayang menuturkan, saat ini Telkom sebagai emiten memang harus terus berekspansi menciptakan sumber pendapatan baru. 

Tak lagi hanya mengandalkan pendapatan voice. Telkom harus bisa memanfaatkan big data yang dimiliki, agar bisnis tak stagnan dan menciptakan persepsi negatif ke investor. "Jadi saya menilai, apa yang dilakukan  Telkom dengan berinvestasi di GoTo lewat Telkomsel sudah tepat. Ini pure aksi korporasi yang ujungnya akan mendongkrak pendapatan Telkom. Mereka memang butuh ekspansi," ujar Pengamat Pasar modal MNC Asset Management, Kamis (7/7). 

Baca Juga: Harga Saham GOTO & BUKA Kompak Menghijau di Perdagangan Bursa Kamis (7/7)

Big data yang dimiliki Telkomsel dan ekosistem digital yang dimiliki GoTo, diyakini memiliki hasil positif dan bisa didapat Telkom dalam beberapa waktu ke depan. "Alibaba, Amazon sudah menikmati hal seperti ini. Ini bisnis model baru yang punya potensi keuntungan besar. Saya melihat bisnis GoTo juga sudah matang, bukan startup yang baru mulai," tutur Edwin. 

Pengamat Pasar Modal Satrio Utomo juga berpendapat, perekonomian Indonesia ke depan memang akan banyak dikuasai bisnis digital. GoTo sudah sangat besar. Dalam dua tahun belakangan saja, kontribusi GoTo mencapai 2% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. 

Hanya saja, aspek bisnis dan potensinya, untuk menghindari polemik berkepanjangan, Satrio menyarankan perlu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengurai hal ini. "OJK itu wasit industri keuangan. Untuk membuktikan apakah ada sesuatu di aksi korporasi terkait dengan emiten di pasar modal, ada baiknya OJK memeriksa. Saham yang diperdagangkan juga harus dijalankan dengan baik dan perlu diketahui investor," saran dia.

Dalam jangka pendek saja, Edwin memprediksikan harga saham GoTo punya potensi menuju ke level Rp 500 per saham dalam 12 bulan mendatang. Artinya, jika Telkomsel membeli saham GoTo di harga Rp 270 sebanyak 23,7 miliar saham, ada 80% keuntungan dari harga saham yang dibelinya. 

Tapi, Edwin mengingatkan, investasi yang dilakukan Telkomsel sejatinya untuk jangka panjang, bukan sekadar mengharapkan keuntungan dari kenaikan harga saham atau dividen semata. "Saya yakin, banyak potensi bisnis yang bisa digarap GoTo, tak hanya sekadar bisnis pengantaran misalnya," kata Edwin. 

Baca Juga: Grup Astra Menguatkan Bisnis Digital

Menurut Edwin, kecurigaan sebagian pihak terkait dengan aksi korporasi ini karena ketidaktahuan dari pihak yang menuduhkan. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan hitung-hitungan dari aspek bisnis yang memang jelas menguntungkan. 

Manajemen Telkom menuturkan, tujuan Telkomsel berinvestasi di GoTo, semata demi melakukan sinergi bisnis yang memiliki nilai tambah. Dari hasil investasi di GoTo, pada 2021 Telkomsel telah menikmati nilai sinergi di atas Rp 450 miliar, lalu Rp 150 miliar pada kuartal I-2022.

Keuntungan tersebut bisa dilihat dari peningkatan jumlah pengguna Gojek yang menggunakan Telkomsel secara year-on-year. Termasuk peningkatan penetrasi jumlah penggunaan paket swadaya Telkomsel oleh pengemudi Gojek.

Lalu, pengemudi Gojek sebagai pengecer (reseller) juga tumbuh secara tahunan, seiring pertumbuhan transaksi pembelian paket di GoPulsa dan paket data di aplikasi MyTelkomsel menggunakan GoPay. Sementara, merchant GoFood juga bisa menggunakan paket data Telkomsel. Jika Telkomsel bersinergi dengan GoTo maka ada potensi revenue dari pembelian paket data oleh mitra Gojek, yang jumlahnya bisa mencapai Rp 125 miliar per bulan atau Rp 1,5 triliun per tahun. 

Di luar itu, manfaat lain dari sinergi Telkomsel dan GoTo adalah terbentuknya ekosistem digital nasional.

Baca Juga: Kompak, Harga Saham GOTO & ANTM Anjlok di Perdagangan Bursa Jumat (1/7)

Intan Fauzi, Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Anggota Panitia Kerja (Panja) Investasi Telkomsel ke GoTo menegaskan, tujuan Telkomsel berinvestasi ke GoTo tak terlepas dari kepemilikan lokal di Gojek dan Tokopedia. BUMN Indonesia di bidang telekomunikasi, sudah selayaknya harus terjun ke dunia digital dengan serius.

"Artinya dari sisi itu kami membantu pertumbuhan para staff local dan sebagainya. Kemudian ini terkait tujuan jangka panjang. Jangan sampai nanti justru kita tertinggal dengan potensi digital yang di depan mata, lalu akhirnya malah dibanjiri dengan perusahaan-perusahaan asing," ujar Intan. Dia yakin, aksi korporasi ini pun sudah melalui due diligence oleh kantor akuntan publik maupun oleh kantor hukum. Jadi, investasi ini menurut dia, sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 

Anggota Komisi VI DPR RI lainnya, Rudi Hartono Bangun menuturkan, kerugian yang sempat timbul akibat turunnya harga GoTo beberapa waktu lalu, tak seharusnya menjadi sebab investasi ini dipermasalahkan. Pasalnya, investasi jangka panjang prospek perusahaan digital seperti GoTo sangat baik.  

Kedua Anggota Panja ini pun memastikan, Panja yang digelar sudah bekerja dengan baik dan keduanya berpendapat tak perlu lagi dilanjutkan Panitia Khusus (Pansus) terkait hal ini. 

"Kalau seandainya ada statement yang menyatakan bahwa Panja ini masuk angin, enggak bener ya. Karena saat ini saya masih kerja meminta masukan, saran dan rekomendasi. Pansus itu capek, energi terbuang, kecuali ada hal-hal penting lainnya,” kata Rudi. 

Baca Juga: Belum Terungkap Rinci, Rencana Private Placement Gojek Tokopedia (GOTO)

“Kami masih terus berjalan dan bisa dilihat dari berbagai. Kami kan sudah memanggil Telkom, Telkomsel kemudian, para pakar itu sudah dua kali,” kata Intan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×