kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Keuntungan Surya Citra Media (SCMA) Berpotensi Tertekan, Ini Rekomendasi Analis


Kamis, 02 Juni 2022 / 11:55 WIB
Keuntungan Surya Citra Media (SCMA) Berpotensi Tertekan, Ini Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Direksi?PT Surya Citra Media Tbk saat paparan publik di Jakarta (3/6/2021). Keuntungan Surya Citra Media (SCMA) Berpotensi Tertekan, Ini Rekomendasi Analis.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 9,3% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1,5 triliun pada kuartal I-2022. 

Tercatat, segmen televisi mencatatkan pertumbuhan pendapatan ke level Rp 1,3 triliun (+7,3% YoY) didukung dari kinerja positif SCTV maupun Indosiar. 

Adapun, SCTV mengalami pertumbuhan pendapatan ke level Rp 723,8 miliar (+4,0% YoY). Sementara Indosiar, mengalami  pertumbuhan pendapatan ke level Rp 565,1 miliar (+10,9% YoY).

Analis Panin Sekuritas Jonathan Guyadi dalam risetnya pada 30 Mei menuliskan, perolehan tersebut masih inline dengan proyeksi Panin Sekuritas maupun konsensus karena sudah memenuhi 23,4% dari perkiraan. Kenaikan pendapatan tersebut tidak terlepas dari meningkatnya belanja iklan seiring dengan membaiknya aktivitas masyarakat.

Baca Juga: Emiten Grup Emtek, EMTK dan SCMA Kompak Bakal Gelar Program MESOP

“Kami memperkirakan hal ini juga ditopang dari penayangan Liga 1 yang cenderung berdampak positif pada belanja iklan SCMA,” kata Jonathan dalam risetnya. 

Jonathan juga menyoroti keberhasilan segmen digital SCMA yang mencatatkan peningkatan pendapatan ke level Rp268 miliar (+82,1% YoY). Ia bilang, kenaikan tersebut ditopang dari pertumbuhan positif dari Vidio yang mencatatkan pertumbuhan pendapatan ke Rp 155 miliar di 1Q22 (+67% YoY).

Hal tersebut sejalan dengan  meningkatnya pengguna Vidio yang tercatat mencapai sekitar 2,5 juta pelanggan per awal Mei 2022. Kenaikan pelanggan ditopang dari kinerja positif original series.

Selain itu, ARPU juga meningkat, seiring meningkatnya jumlah pengguna dengan skema direct subs dari yang sebelumnya bundled subs. 

Kendati topline mengalami pertumbuhan, profitabilitas SCMA justru mengalami tekanan yang tercermin dari marjin laba kotor yang turun ke 47,2% di kuartal I-2022. Jonathan menyebut, hal ini diakibatkan dari penayangan Liga 1, aktivitas produksi sinetron untuk FTA TV maupun original content untuk Vidio. 

Baca Juga: Pendapatan Naik 9,28%, Laba Bersih Surya Citra (SCMA) Turun 14% di Kuartal I-2022

Dari segi beban operasional, SCMA mengalami peningkatan ke level Rp 391 miliar (+47,9% YoY) seiring ditingkatkannya aktivitas marketing untuk Vidio. Atas hasil tersebut, laba bersih SCMA pun hanya sebesar Rp 285 miliar pada kuartal I-2022 (-14,1% YoY).

“Perolehan tersebut di bawah estimasi kami maupun konsensus, karena baru memenuhi 20% dari proyeksi. Untuk sepanjang tahun ini, kami memperkirakan SCMA mengalami tekanan profitabilitas akibat implementasi analog switch off (ASO) fase 1 yang dimulai April kemarin dan akibat soccer related events,” imbuhnya. 

Jonathan pun merevisi laba bersih untuk SCMA di tahun ini dari semula Rp 1,42 triliun menjadi Rp 1,29 triliun. Sementara untuk pendapatan, ia juga menurunkan proyeksinya dari semula Rp 6,55 triliun menjadi Rp 6,5 triliun. 

Baca Juga: Punya Prospek Menarik, Simak Rekomendasi Saham Emtek (EMTK) Berikut

Pada kuartal II-2022, ia juga memperkirakan pertumbuhan pendapatan SCMA akan mengalami perlambatan akibat harga soft commodities yang meningkat berdampak pada belanja iklan dari perusahaan FMCG. 

Akan tetapi, secara umum ia masih mempertahankan outlook positif untuk SCMA didukung oleh faktor pertumbuhan dari jumlah pelanggan berbayar yang solid dari Vidio, investasi dari Affinity yang akan memperkuat pendanaan Vidio ke depan, pemulihan dari audience share, dan posisi neraca SCMA yang solid.

“Kami masih mempertahankan rekomendasi BUY untuk SCMA namun menurunkan target harga ke level Rp 300, dari sebelumnya Rp 350,” tutup Jonathan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×