Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kinerja keuangan yang lesu di kuartal ketiga menimpa banyak emiten. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) pun mengalami hal serupa. Sampai kuartal ketiga, INDF membukukan keuntungan Rp 1,68 triliun. Labanya merosot 45,2% dibanding Rp 3,07 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kondisi makroekonomi dalam beberapa bulan terakhir cukup memberi tantangan kepada kami. Melemahnya harga Crude Palm Oil (CPO) dan nilai tukar Rupiah telah mempengaruhi laba bersih kami," kata Direktur Utama INDF Anthoni Salim, dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Jumat, (30/10).
Meski begitu, ia mengungkapkan bahwa laba operasional INDF hanya turun 11,8% dari Rp 3,07 triliun menjadi Rp 2,71 triliun. Namun angka tersebut tidak memperhitungkan akun non-recurring dan rugi selisih kurs perseroan.
Penjualan emiten Grup Salim ini masih mencatatkan kenaikan. Penjualannya naik tipis 1,5% dari Rp 46,88 triliun menjadi Rp 47,56 triliun. Di situ, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menjadi penyumbang terbesar dengan porsi 50%. Lalu divisi Bogasari, perkebunan, dan distribusi masing-masing berkontribusi 24%, 18%, dan 8% terhadap konsolidasian.
Pagi tadi, saham INDF dibuka di Rp 5.600. Sahamnya memerah dari Rp 5.650 dibanding penutupan pasar hari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News