Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Poundsterling tertatih mengungguli yen yang sebenarnya tengah melemah. Analis pun mengindikasikan penguatan ini tidak akan bertahan lama.
Mengutip Bloomberg, Selasa (1/11) pukul 16.41 WIB pasangan GBP/JPY melambung 0,13% di level 128,48 dibanding hari sebelumnya.
Anthonius Edyson, Research and Analyst PT Astronacci International Futures mengatakan walau data manufaktur Inggris tidak memuaskan namun pinjaman sektor publik Inggris September 2016 tercatat meningkat sebanyak 10,12 miliar poundsterling.
Ini diindikasikan sebagai perputaran roda perekonomian Inggris yang lebih positif meski tetap dibayangi isu Brexit. “Pelemahan yen ikut membantu penguatan poundsterling terjadi meski tipis,” kata Anthonius.
Kekecewaan pasar akan rilis hasil pertemuan BOJ yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level minus 0,1% dan melanjutkan pembelian obligasi senilai 80 miliar yen. Mengingat sampai saat ini ekonomi Jepang masih dipandang negatif dan melambat. Fakta ini lantas menenggelamkan kekuatan JPY.
Meski demikian, penguatan pasangan GBP/JPY menurut Anthonius masih belum solid dan rentan. Fundamental masih menunjukkan ekonomi Jepang masih jauh lebih baik dan stabil jika dibandingkan Inggris.
Kekuatan poundsterling masih bisa datang karena pasar menanti kebijakan moneter dan suku bunga lanjutan yang akan disampaikan oleh Bank of England pada Kamis (3/11). Selama penantian tersebut, belum ada faktor signifikan yang bisa membalik arahkan pasangan ini. Beban dari yen masih jauh lebih besar akibat kekecewaan pasar.
Anthonius menduga Rabu (2/11) jika nantinya data konstruksi Inggris Oktober 2016 kembali merosot seperti prediksi, maka GBP/JPY akan tergelincir tipis. Karena secara keseluruhan tren pasangan ini tetap bearish untuk jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News