kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketegangan geopolitik Iran-AS meningkat, begini saran analis untuk atur portofolio


Rabu, 08 Januari 2020 / 20:21 WIB
Ketegangan geopolitik Iran-AS meningkat, begini saran analis untuk atur portofolio
ILUSTRASI. ilustrasi racikan investasi


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan geopolitik Iran-Amerika Serikat (AS) memasuki babak baru. Iran yang dinilai akan cenderung diam, ternyata membalas AS dengan menyerang pangkalan militer milik Amerika. Banyak pihak yang menilai, ketegangan kali ini bisa berujung terjadinya perang.

Ini bukan pertama kalinya Amerika berada pada situasi seperti ini, sebelumnya hal serupa pernah terjadi. Amerika pernah terlibat perang dengan Irak, bahkan hingga dua kali. Akibat perang tersebut, kondisi ekonomi pun ikut terguncang.

Menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian, investasi tentu menjadi langkah yang penting dan harus segera diambil. Lalu bagaimana cara mengurus portofolio investasi di tengah kecamuk ancaman perang?

Baca Juga: Ini Portofolio Investasi Pilihan Menghadapi Ketidakpastian Tahun 2020

Analis Trades Asia Point Deddy Yusuf menyarankan untuk memilih instrumen emas. Sebab sebagai safe haven, emas tidak akan terpengaruh dengan sentimen konflik, justru menguat.

“Selama perang Irak satu dan dua, emas terbukti sebagai instrumen investasi yang paling menguntungkan bila dibandingkan dengan valuta asing, saham, atau minyak. Bila ketegangan ini terus memanas, maka emas tetap menjadi opsi paling utama,” ujar Deddy kepada Kontan.co.id, Rabu (8/1).

Lebih lanjut, ia melihat ketegangan Iran-AS memiliki pola dan karakteristik yang serupa dengan Perang Teluk dan Perang Irak 1&2. Oleh sebab itu trennya emas akan kembali menjadi safe haven yang paling menguntungkan.

Hal ini dapat dilihat dari tren belakang ini, di mana ketika ada pernyataan atau sikap yang diambil salah satu negara, harga si kuning akan terkerek naik.




TERBARU

[X]
×