kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Keruhnya isu Brexit melemahkan GBP/USD


Jumat, 02 Maret 2018 / 05:15 WIB
 Keruhnya isu Brexit melemahkan GBP/USD


Reporter: Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang pekan ini, pasangan mata uang poundsterling konsisten melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Alotnya negosiasi antara Uni Eropa dan Inggris terkait Brexit semakin menekan nilai tukar GBP/USD.

Mengutip Bloomberg, Kamis (1/3) pukul 20.30, pasangan mata uang GBP/USD berada di posisi 1,3751 atau turun tipis 0,07% dari posisi pada hari sebelumnya. Padahal, hari ini data purchasing manager's index (PMI) Manufaktur dirilis sesuai ekspektasi di level 55,2. Namun, sejumlah sentimen negatif masih membayangi pergerakan mata uang Sterling.

Yang utama, menurut analis Global Kapital Investama Berjangka, Nizar Hilmy, adalah sentimen dari persoalan Brexit antara Inggris dan Uni Eropa. Sampai saat ini, tanda-tanda kesepakatan antar kedua pihak belum kunjung terlihat.

Yang terbaru, Theresa May bersikeras menolak draft Uni Eropa yang menyatakan Irlandia Utara harus tetap berada di dalam Serikat Pabean UE (Customs Union). Menurutnya, mustahil bagi Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa menyertakan Irlandia Utara sepenuhnya dalam kesepakatan. Oleh karena itu, pasar saat ini tengah menanti solusi alternatif dari Theresa May yang kemungkinan besar akan disampaikan melalui pidatonya besok, Jumat (2/3).

"Kalau sikap keras Theresa May berlanjut, sentimen Brexit akan terus menekan poudsterling," kata Nizar.

Selain itu, dari sisi dollar AS, pasar semakin optimis terhadap masa depan perekonomian Amerika seiring dengan nada hawkish yang dilontarkan Gubernur The Fed Jeremy Powell dalam pidato pertamanya pada Selasa (27/2) lalu. Poundsterling pun berpotensi terus melemah jika Powell kembali menegaskan hal serupa pada pidato keduanya malam ini.

Secara teknikal, Nizar melihat pasangan mata uang GBP/USD masih akan melemah. Pasalnya, harga mata uang Sterling masih berada di bawah MA 25 dan histogram MACD yang saat ini berada di area netral terus turun menuju area negatif. Indikator stochastic pun turun dari level 30 ke 41. Sementara, indikator RSI datar di level 40 yang menunjukkan kondisi bearish.

Melihat kondisi masih akan terus melemah, Nizar merekomendasikan jual pasangan mata uang GBP/USD dengan rentang support 1.3700 - 1.3670 - 1.3640 dan resistance 1.3790 -1.3820 - 1.3850.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×