Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski 'underperform', kinerja reksadana pendapatan tetap diproyeksikan tetap positif di 2024.
Pada Januari 2024, reksadana pendapatan tetap mencetak return 0,28%, berada di bawah return reksadana saham sebesar 0,29% dan pasar uang sebesar 0,41%. Padahal, tahun lalu menjadi yang tertinggi, sebesar 4,73%.
Direktur Panin Asset Management (Panin AM) Rudiyanto menyebutkan lesunya kinerja reksadana pendapatan tetap salah satunya karena investor sedang dalam mode wait and see.
Baca Juga: Reksadana Berbasis Saham Cetak Kinerja Ciamik di Januari
"Investor cenderung akan wait and see menjelang Pemilu dan investor juga sedang menunggu kepastian terjadinya penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS)," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (7/2).
Meski begitu, ia menilai prospek reksadana pendapatan tetap di 2024 masih akan positif. Ini didorong sentimen penurunan suku bunga acuan yang kemungkinan akan terjadi di semester II 2024.
"Ketika suku bunga acuan AS sudah mengalami penurunan, maka ini akan menjadi salah satu trigger penurunan BI rate yang berdampak positif pada harga obligasi," sambungnya.
Direktur PT Infovesta Utama Parto Kawito juga sepakat bahwa reksadana pendapatan tetap masih menarik. Menurutnya, selain potensi penurunan suku bunga di semester II, juga dari masih melemahnya ekonomi negara regional.
Baca Juga: Kinerja Reksadana Belum Bertaji
Selain itu, ia juga berkaca pada kupon yang ditawarkan. Misalnya dari ORI025 untuk tenor 6 tahun yang menawarkan kupon 6,4% dan kupon obligasi korporat hingga 8%. "Investasi saham belum tetntu bisa sebesar itu karena tahun lalu IHSG saja sekitar 6%," sebutnya.
Dari berbagai sentimen tersebut, Parto memproyeksikan rekdasana pendapatan tetap memiliki potensi menghasilkan return sebesar 5,5% hingga 6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News