Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Testimoni yang disampaikan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yellen di hadapan parlemen ternyata tak berefek besar terhadap pergerakan harga emas. Meski pernyataannya bernada positif terhadap rencana kenaikan suku bunga dan berhasil melambungkan indeks dollar tetapi logam mulia itu tetap berada dalam tren penguatan.
Mengutip Bloomberg, Rabu (15/2) pukul 15.38 WIB harga emas kontrak pengiriman April 2017 di di Commodity Exchange harganya menguat 0,08% ke level US$ 1.226,40 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Namun jika dibandingkan dengan sepekan sebelumnya harganya masih melemah 1,06%.
Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoin Futures mengaku tak heran dengan penguatan harga emas pasca pernyataan Yellen. Menurutnya sejauh ini rencana kenaikan suku bunga AS sudah cukup diantisipasi oleh para investor.
Pasar lebih fokus menanti hasil pesta demokrasi yang akan berlangsung di Prancis dan Jerman pada bulan Maret nanti. “Selama kondisi geopolitik di kawasan Eropa masih menjadi pembicaraan di situ ada potensi emas bisa unggul,” ujarnya.
Kondisi geopolitik di Eropa mulai ramai diperbincangkan sejak awal Februari ini. Salah satu kandidat presiden Prancis Marine Le Pen menyampaikan niatannya untuk keluar dari Uni Eropa kalau dirinya terpilih. Jika hal ini terjadi maka seperti saat isu Brexit mengemuka, tingkat ketidakpastian semakin tinggi.
Belum lagi, saat ini kondisi ekonomi Yunani juga kembali bermasalah. Negeri para dewa itu membutuhkan dana sekitar 86 miliar euro atau setara dengan US$ 92 miliar untuk melunasi utangnya pada musim panas mendatang. Kalau tidak dieksekusi Athena bisa mengalami gagal bayar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News