kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kenaikan rating jadi tenaga bagi penguatan rupiah


Jumat, 22 Desember 2017 / 18:37 WIB
Kenaikan rating jadi tenaga bagi penguatan rupiah


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepekan ini, rupiah bergerak tipis sebelum ditutup relatif kuat. Reformasi pajak Amerika Serikat (AS) di meja senat menguatkan nilai tukar dollar. Namun, kenaikan peringkat utang Indonesia dari Fitch Ratings menambah tenaga penguatan rupiah dalam dua hari terakhir pekan ini.

Jumat (22/12) di pasar spot, rupiah berada di level Rp 13.556 per dollar AS, melemah tipis 0,01% dibandingkan kemarin di level Rp 13.555 per dollar Amerika Serikat (AS). Sedangkan dalam sepekan, rupiah menguat 0,1% dari Rp 13.570 per dollar AS.

Pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah menguat 0,11% dalam sepekan ke angka Rp 13.558 per dollar AS. Hari ini rupiah melemah ketimbang posisi kemarin di Rp 13.545 per dollar AS.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, kinerja rupiah selama pekan ini menunjukkan adanya apresiasi yang berasal dari kenaikan peringkat utang Indonesia versi lembaga pemeringkat Fitch menjadi BBB dari BBB- dengan outlook stable. "Pengumuman dari Fitch Rating yang meng-upgrade Indonesia satu notch berimbas positif ke pasar obligasi," jelas Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (22/12).

Hal ini tercermin dari indeks obligasi atau Indonesia Composite Bond Index catat posisi tertinggi di hari ini dengan kenaikan year on year (yoy) capai 15,74%. Menurut Josua, dengan apresiasi peringkat ini, maka seharusnya pasar obligasi akan semakin ramai dengan investor domestik dan asing yang berusaha mengambil posisi.

Kondisi ini berpotensi menstabilkan rupiah hingga akhir tahun dan tahun depan. "Apalagi, biasanya dengan upgrade rating ini akan diikuti oleh lembaga Moody's dan S&P di tahun depan," tambah Josua.

Sedangkan sentimen dari AS, dollar sempat unggul lantaran reformasi pajak menjadi proyeksi jangka panjang yang menarik. Namun Josua melihat, kedepan perhatian pasar akan teralih pada data klaim pengangguran minggu depan. Potensi The Federal Reserve menaikkan suku bunga tahun depan hanya tiga kali menjadi katalis yang membuat pasar lesu menghadapi dollar.

Josua memperkirakan, rupiah pekan depan akan bergerak stabil di rentang Rp 13.500 - Rp 13.580 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×