kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kenaikan Harga Emas Diprediksi Berlanjut Meski Telah Sentuh Level Tertinggi


Senin, 21 Oktober 2024 / 08:18 WIB
Kenaikan Harga Emas Diprediksi Berlanjut Meski Telah Sentuh Level Tertinggi
ILUSTRASI. Petugas menata emas batangan di Butik Emas Logam Mulia (BELM) Antam Setiabudi, Jakarta, Jumat (12/7/2024). Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik Rp13.000 per gram dari Rp1.386.000 pada Kamis (11/7), menjadi Rp1.399.000 per gram pada Jumat (12/7) karena dipicu oleh kenaikan harga emas dunia sebesar 1,27 persen, yang mencapai titik tertinggi sejak Mei lalu. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Harga emas internasional dan emas Antam menembus level tertinggi sepanjang masa. Kenaikan harga emas diproyeksi bakal terus berlanjut di tengah konflik geopolitik hingga tren penurunan suku bunga acuan.

Tim Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX) melihat, peningkatan harga emas terjadi di tengah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat seperti penjualan ritel dan klaim pengangguran awal yang lebih rendah dari perkiraan.

Walaupun data menunjukkan ketahanan ekonomi AS, tetapi tidak cukup menekan harga emas. Harga emas pun tetap solid saat imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun meningkat.  

Baca Juga: Harga Emas Antam Tak Bergerak di Level Rp 1.514.000 Per Gram Pada Hari Ini (21/10)

Adapun data Penjualan Ritel AS bulan September 2024, ukuran utama pengeluaran konsumen, naik 0,4%, lebih cepat dari prakiraan 0,3% dan pembacaan Agustus 0,1%. Sementara itu, individu yang mengklaim tunjangan pengangguran untuk pertama kalinya adalah 241.000, lebih rendah dari prakiraan dan rilis sebelumnya sebesar 260.000.

Menurut ICDX, katalis utama bagi pergerakan emas saat ini adalah ekspektasi bahwa beberapa bank sentral global akan segera memangkas suku bunga sebagai respons terhadap penurunan inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Federal Reserve AS (The Fed) diperkirakan akan mengurangi suku bunga sebesar 25 basis poin (Bps) dalam pertemuan November mendatang, meskipun pasar tetap terbagi mengenai sejauh mana pelonggaran moneter akan berlanjut.

Baca Juga: Terus Naik, Harga Emas Antam Berpotensi Sentuh Rp 1.580.000 Per Gram di Akhir 2024

"Penurunan suku bunga ini diantisipasi oleh pasar sebagai sinyal positif bagi emas, karena menurunkan biaya peluang memegang aset tanpa bunga seperti emas," tulis ICDX dalam riset Jumat (18/10).

Di sisi lain, ICDX memandang bahwa ketidakpastian politik terkait pemilu AS yang akan datang dan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah turut memberikan dorongan bagi harga emas. Situasi geopolitik yang tidak menentu membuat para investor beralih ke emas sebagai lindung nilai terhadap risiko global.

Selain itu, dolar AS yang terus menguat belum sepenuhnya membatasi kenaikan harga emas. Sehingga, menunjukkan bahwa aset ini tetap menjadi pilihan bagi investor dalam menghadapi ketidakpastian yang terus berkembang di pasar global.

"Faktor ketidakpastian geopolitik, terutama terkait ketegangan di Timur Tengah, terus mendukung permintaan akan aset lindung nilai (safe-haven) seperti emas," ujar ICDX.

Baca Juga: Harga Tembaga, Aluminium, dan Seng Sentuh Level Tertinggi 2 Minggu karena Dolar Loyo

Mengutip Bloomberg, per Jumat (18/10), harga emas spot berada di posisi US$ 2.721 per ons troi. Ini merupakan level harga tertinggi emas sepanjang masa atau All Time High (ATH).



TERBARU

[X]
×