Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga broiler dan day old chicken (DOC) pulih secara dramatis sejak pertengahan Mei, setelah merosot pada April 2020.
Dalam riset tanggal 15 Juni 2020, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Emma A. Fauni mengatakan, rata-rata harga broiler di Jawa Barat dan Jawa Tengah pada Mei 2020 melonjak 82% dan 60% dibanding bulan sebelumnya.
Pada saat riset tersebut ditulis, harga broiler di wilayah Jawa berkisar antara Rp 20.000-Rp 23.000 per kilogram (kg). Sementara itu, harga DOC berada di rentang Rp 5.000-Rp 6.500 per ekor.
Menurut Emma, kenaikan harga broiler dan DOC ini dipengaruhi oleh besaran permintaan dan penawaran. Pasokan ayam di pasar turun akibat berkurangnya kegiatan pembiakan anak ayam oleh peternak pada bulan April 2020. Di sisi lain, permintaan pasar meningkat, khususnya menjelang Idul Fitri 1441 H.
Baca Juga: Saham JPFA, MAIN dan CPIN melesat, ini pendorongnya menurut analis
Emma menambahkan, harga broiler dan DOC juga masih bertahan di posisi kuat selama 20 hari setelah Idul Fitri. Padahal, biasanya harga broiler dan DOC akan kembali surut tidak lebih dari 15 hari setelah Lebaran.
"Menurut kami, hal ini lebih disebabkan oleh susutnya suplai daripada tingginya permintaan," ungkap Emma.
Dengan asumsi harga broiler di Jawa akan terus bertahan di Rp 22.000-Rp 23.000 per kg hingga akhir bulan ini, Emma memperkirakan, harga rata-rata pada Juni 2020 dapat meningkat 20% dibanding bulan sebelumnya.
Dengan begitu, harga rata-rata broiler sepanjang kuartal II-2020 dapat sama atau sedikit di atas kuartal I-2020.
Baca Juga: IHSG berpeluang turun, simak rekomendasi JPFA, SCMA, dan TLKM untuk Selasa (23/6)
Sementara itu, apabila harga DOC di Jawa dapat bertahan pada Rp 6.000 per ekor hingga akhir bulan ini, maka harga rata-rata pada Juni 2020 dapat melesat sekitar 60% dibanding bulan sebelumnya. Meskipun begitu, harga rata-rata DOC pada kuartal II tahun ini masih berada di bawah kuartal I-2020 maupun kuartal II-2019.
Pasalnya, harga DOC merosot tajam pada April hingga pertengahan Mei. "Karena itu, kami prediksi pemulihan harga baru-baru ini akan memberi dampak yang sederhana pada angka pendapatan kuartal II-2020," kata Emma.
Menurut Emma, kenaikan harga broiler dan DOC tersebut menciptakan sentimen positif sehingga mendorong harga saham poultry untuk naik kembali.
Sebagai gambaran, selama sebulan ke belakang, harga saham PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) meningkat 36,31%, PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) melesat 19,40% dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) menanjak 18%.
Kenaikan saham-saham tersebut juga didorong oleh optimisme terhadap relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di
Jakarta dan sentimen positif dari pasar saham global. Akan tetapi, Emma melihat, optimisme pasar tersebut berpotensi terganjal tiga risiko.
Pertama, rebound yang sangat kuat dalam harga broiler dapat mendorong petani untuk meningkatkan aktivitas pembiakan anak ayam sehingga berpotensi meningkatkan pasokan broiler pada bulan-bulan mendatang.
Kedua, gairah pasar memicu kekhawatiran terhadap kenaikan harga ayam karkas di tingkat konsumen. Ini bertentangan dengan pemerintah yang justru ingin mengekang inflasi selama masa ekonomi yang sulit seperti saat ini.
Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) targetkan penjualan tahun ini minimal sama dengan 2019
Ketiga, secara historis, Emma melihat risiko penurunan permintaan di bulan sura, yakni antara akhir Agustus hingga akhir September 2020. Alhasil, Emma ragu bahwa pemulihan harga broiler dan DOC yang terjadi belakangan ini akan berlanjut ke depannya.
Oleh sebab itu, Mirae Asset Sekuritas Indonesia tetep memasang rekomendasi netral pada sektor poultry dengan JPFA sebagai pilihan teratasnya.
"Rebound harga broiler dan DOC baru-baru ini memang positif, tetapi masih belum cukup untuk menilai ulang fundamental sektor ini," ucap Emma.
Per Selasa (23/6), saham JPFA berada di level Rp 1.220 per saham, CPIN Rp 5.600, dan MAIN Rp 590 per saham. Ketiganya sudah melampaui target harga Mirae Asset Sekuritas, yaitu JPFA Rp 1.050, CPIN Rp 4.900, dan MAIN Rp 480.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News