Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Sebagai gambaran, selama sebulan ke belakang, harga saham PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) meningkat 36,31%, PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) melesat 19,40% dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) menanjak 18%.
Kenaikan saham-saham tersebut juga didorong oleh optimisme terhadap relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di
Jakarta dan sentimen positif dari pasar saham global. Akan tetapi, Emma melihat, optimisme pasar tersebut berpotensi terganjal tiga risiko.
Pertama, rebound yang sangat kuat dalam harga broiler dapat mendorong petani untuk meningkatkan aktivitas pembiakan anak ayam sehingga berpotensi meningkatkan pasokan broiler pada bulan-bulan mendatang.
Kedua, gairah pasar memicu kekhawatiran terhadap kenaikan harga ayam karkas di tingkat konsumen. Ini bertentangan dengan pemerintah yang justru ingin mengekang inflasi selama masa ekonomi yang sulit seperti saat ini.
Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) targetkan penjualan tahun ini minimal sama dengan 2019
Ketiga, secara historis, Emma melihat risiko penurunan permintaan di bulan sura, yakni antara akhir Agustus hingga akhir September 2020. Alhasil, Emma ragu bahwa pemulihan harga broiler dan DOC yang terjadi belakangan ini akan berlanjut ke depannya.
Oleh sebab itu, Mirae Asset Sekuritas Indonesia tetep memasang rekomendasi netral pada sektor poultry dengan JPFA sebagai pilihan teratasnya.
"Rebound harga broiler dan DOC baru-baru ini memang positif, tetapi masih belum cukup untuk menilai ulang fundamental sektor ini," ucap Emma.
Per Selasa (23/6), saham JPFA berada di level Rp 1.220 per saham, CPIN Rp 5.600, dan MAIN Rp 590 per saham. Ketiganya sudah melampaui target harga Mirae Asset Sekuritas, yaitu JPFA Rp 1.050, CPIN Rp 4.900, dan MAIN Rp 480.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News