Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Gas alam turun tiga hari berturut-turut di tengah spekulasi cadangan bahan bakar ini akan meningkat lebih besar dari rata - rata sehingga menambah angka surplus.
Mengutip Bloomberg, Kamis (28/4) pukul 19.09 WIB, harga gas alam kontrak pengiriman Juni 2016 di New York Mercantile Exchange tergerus 2,1% ke level US$ 2,107 per mmbtu dibanding sehari sebelumnya.
Berdasarkan rata - rata 11 analis, cadangan gas alam pekan lalu akan naik sebesar 70 miliar kaki kubik, lebih besar dari rata - rata kenaikan lima tahun terakhir yakni 52 miliar kaki kubik. Cadangan gas alam per 15 April lalu berada 49% di atas normal, menandakan kekenyangan terbesar sejak tahun 2012.
Gas alam telah berjuang untuk mempertahankan reli setelah musim dingin dengan cuaca di atas normal telah membatasi permintaan pemanas. Jika udara musim panas tidak terlalu panas, kelebihan cadangan mungkin akan semakin besar hingga akhir tahun ini.
"Kita sepertinya akan melihat cadangan gas alam yang cukup besar pekan ini," kata Bob Yawger, Direktur Divisi Berjangka di Mizuho Securities USA Inc., seperti dikutip Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News