Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah kenaikan signifikan pada harga minyak WTI, giliran gas alam yang ikut terangkat. Salah satu sentimennya adalah prediksi permintaan akan gas alam yang dinilai bisa naik menyusul perkiraan cuaca yang mulai menghangat.
Mengutip Bloomberg, Selasa (19/4) pukul 18.35 WIB harga gas alam kontrak pengiriman Mei 2016 di New York Merchantile Exchange meroket 2,94% ke level US$ 1,99 per mmbtu dibanding hari sebelumnya.
“Ada sinyal kenaikan permintaan dari penggunaan AC dan tentunya akan mengangkat harga gas alam untuk sumber energi,” kata Phil Flynn, Senior Market Analyst Price Futures Group di Chicago, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (19/4).
Menurut dugaan AccuWeather, cuaca di New York akan menyentuh 23 derajat celcius pada 27 April 2016 mendatang. Level suhu itu 9 derajat di atas suhu rata-rata. Tidak hanya NYC, tapi sebagian besar AS diprediksi akan mengalami hal serupa pada tanggal yang sama.
Selain itu laporan Energy Aspects, suhu udara di United Kingdom dan mayoritas Eropa lainnya akan lebih dingin. Jika di AS permintaan gas alam untuk pendingin ruangan naik, di daratan Eropa gas alam akan diburu untuk penghangat ruangan.
Masih menurut dugaan Energy Aspects, dalam dua pekan mendatang permintaan gas alam bisa naik 53% dibanding periode yang sama tahun 2015 lalu. Karena itu, perkara cuaca masih jadi pendukung laju kenaikan harga. Ditambah lagi di saat yang bersamaan, gas alam terbantu oleh pulihnya harga minyak WTI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News