CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Kenaikan BBM ditunda, rupiah keok tajam


Selasa, 28 Oktober 2014 / 10:35 WIB
Kenaikan BBM ditunda, rupiah keok tajam
ILUSTRASI. Pahami 5 Penyebab Skin Barrier Rusak yang Harus Anda Tahu


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rupiah mencatatkan pelemahan terbesar dalam sebulan terakhir pada transaksi hari ini (28/10). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.51 WIB, rupiah melemah 0,5% menjadi 12.169 per dollar AS. Ini merupakan pelemahan terbesar sejak 29 September lalu.

Jika ditotal, mata uang rupiah sudah melemah hingga 1,5% dalam lima hari terakhir. Sementara itu, di pasar offshore, nilai tukar non deliverable forwards rupiah untuk pengantaran satu bulan ke depan melemah 0,4% menjadi 12.218. Dengan demikian, posisi rupiah di pasar offshore lebih lemah 0,4% dibanding nilai tukar di pasar spot.

Sedangkan nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pagi ini berada di level 12.158, melemah dari posisi kemarin yang berada di posisi 12.042.

Apa yang menyebabkan rupiah melemah? Sepertinya investor mencemaskan rencana penundaan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, rencana kenaikan BBM belum dibahas pada rapat kabinet perdana yang berlangsung kemarin.

Pada 30 September lalu, Presiden Joko Widodo juga pernah bilang pihaknya belum memutuskan berapa dan kapan pemangkasan harga BBM akan dilakukan.

"Pelaku pasar menerka-nerka arah revisi rencana kenaikan BBM setelah kabinet terbentuk. Fakta bahwa isu itu tidak didiskusikan pada rapat kabinet mendorong spekulasi kenaikan BBM tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Hal ini cukup mengecewakan," jelas Khoon Goh, strategist Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Singapura kepada Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×