Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 7 triliun untuk tahun 2021. Jumlah ini lebih rendah dari anggaran capex tahun 2020 yang sebesar Rp 7,5 triliun.
Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan, dari capex sekitar Rp 7 triliun tersebut, sebesar 70% akan digunakan untuk mendukung pengembangan jaringan bisnis layanan data. Sementara sisanya akan dimanfaatkan untuk pengembangan IT dan digitalisasi. Dana capex tersebut rencananya bersumber dari kas internal dan hasil refinancing utang.
Menurut perempuan yang akrab disapa Ayu, XL Axiata pada 2021 masih akan terus melakukan pengembangan infrastruktur jaringan, terutama di luar Pulau Jawa termasuk di kawasan timur Indonesia. "Kami akan menambah base transceiver station (BTS) dengan jumlah yang relatif sama dengan penambahan BTS selama tahun 2020," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (15/2).
Sebagai gambaran, sepanjang tahun 2020, XL Axiata mencatatkan penambahan BTS sebanyak 14.761 unit, dari 130.271 unit pada 2019 menjadi 144.978 unit. Per akhir 2020, jumlah BTS 4G milik XL Axiata mencapai 54.297, BTS 3G 53.235, dan BTS 2G 37.446.
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) bukukan kenaikan pendapatan pada 2020, berikut pendorongnya
Di samping itu, untuk menyiapkan jaringan menuju 5G, XL Axiata juga terus melanjutkan proses fiberisasi jaringan. Fiberisasi dilakukan untuk mendukung peningkatan kualitas jaringan data di setiap area karena salah satu manfaat dari proses ini adalah kapasitas jaringan transport menjadi lebih besar. Fiberisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas jaringan untuk menopang sejumlah layanan data dengan kapasitas besar, seperti live video streaming.
Ke depannya, XL Axiata juga melihat sejumlah peluang positif di dalam industri telekomunikasi Indonesia, salah satunya adalah terkait kemungkinan terjadinya konsolidasi operator. Menurut Ayu, XL Axiata senantiasa mendukung setiap upaya konsolidasi yang dilakukan pelaku industri telekomunikasi untuk mendukung terciptanya industri telekomunikasi Indonesia yang lebih sehat.
"Kami terbuka untuk menjajaki kerja sama konsolidasi dengan pihak lain sebagai wujud upaya kami untuk mendukung terciptanya industri telekomunikasi yang lebih sehat, sebagaimana kami juga pernah melakukan hal tersebut pada tahun 2014 yang lalu dengan AXIS," ungkap Ayu.
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) optimistis layanan OTT streaming akan meningkatkan trafik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News