kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kembangkan Dairi Prima, Bumi Resource Mineral (BRMS) cari pendanaan bank dari China


Kamis, 20 Juni 2019 / 20:30 WIB
Kembangkan Dairi Prima, Bumi Resource Mineral (BRMS) cari pendanaan bank dari China


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resource Mineral Tbk (BRMS) membutuhkan pendanaan untuk mengembangkan bisnis anak usahanya, PT Dairi Prima Mineral. Sebanyak 80% kebutuhan pendanaan akan diperoleh dari bank besar di China.

Direktur sekaligus Investor Relations BMRS Herwin Hidayat mengatakan proyek yang akan dikerjakan Dairi Prima Mineral adalah proyek penambangan seng bawah tanah yang berlokasi di daerah Sopokomil, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

"Estimasi belanja modal atau capex sebesar US$ 400 juta - US$ 450 juta tahun ini," ujar Herwin dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis (20/6).

Herwin menjelaskan skema pendanaan yang disiapkan adalah 80% dari bank besar di China dan sisanya 20% dari equity financing yang akan disokong secara proporsional dari NFC China dan BRMS. Herwin bilang, BRMS sudah siap untuk mengalokasikan dananya.

Sedangkan dana dari bank China sebesar masih dalam proses. Herwin optimistis dana ini akan segera turun mengingat pola peminjamannya dari China ke China.

Sebelumnya pada 26 Maret 2019 lalu, BRMS telah melakukan divestasi 51% saham BRMS di Dairi Prima Mining ke NFC China senilai US$ 198 juta. Aksi ini dilakukan untuk memperbaiki struktur keuangan perusahaan sehingga BRMS memperoleh likuiditas yang kuat untuk memulai konstruksi proyek penambangan emas di Palu dan seng di Dairi.

Setelah divestasi, struktur kepemilikan proyek Dairi Prima mayoritas dimiliki NFC. Adapun saham yang dimiliki BRMS sebesar 49%.

Menurut Herwin, alasan bank dari China mau mendanai proyek Dairi ini karena proyek tersebut jangka panjang yang prospeknya bagus. "Ini salah satu keuntungan memiliki partner dari sana," ujarnya.

Adapun proyek lainnya yang masih digarap dan dalam tahapan proses yakni Gorontalo Minerals di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. BRMS telah mengantongi hak konsesi Kontrak Karya (KK) untuk pertambangan seluas 24.995 hektare (ha).

Direktur BRMS Suseno Kramadibrata meyebutkan, proyek Gorontalo Minerals sudah memasuki tahap desain dasar dan desain detail. Pada Agustus tahun ini akan mulai melakukan invetarisasi lahan yang dibuat jalan. Suseno bilang, proyek ini akan siap produksi pada tahun 2022 nanti.

Menurut Suseno, alasan BRMS fokus menggeluti industri emas karena emas merupakan komoditas yang harganya relatif stabil.

Suseno menyebut, komoditas emas tidak akan pernah berhenti digunakan sejalan dengan industri teknologi saat ini. Bukan hanya sebagai perhiasan, emas juga digunakan sebagai dasar komponen digital khususnya handphone.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×