kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Perbaiki cashflow, Bumi Resource Mineral targetkan produksi 100.000 ton bijih emas


Kamis, 20 Juni 2019 / 20:01 WIB
Perbaiki cashflow, Bumi Resource Mineral targetkan produksi 100.000 ton bijih emas


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) targetkan 100.000 ton bijih dari proyek tambang emas Citra Palu Minerals di Palu di akhir 2019. Direktur sekaligus Investor Relations BRMS Herwin Hidayat mengatakan proyek di Palu ini ditargetkan mulai beroperasi pada Kuartal IV 2019.

Asal tahu saja Proyek Citra Palu Minerals direncanakan akan memproses bijih menjadi dore bullion yang akan dikirim ke pabrik pengolahan milik ANTAM di Jakarta untuk diproses menjadi emas. Kerjasama ini membuat BMRS tidak perlu membangun smelter. Sampai saat ini proyek Citra Palu Minerals tahap I sudah siap.

"Dengan beroperasinya proyek ini di kuartal IV 2019 mendatang diharapkan bisa memperbaiki cashflow," ujarnya saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis (20/6).

Herwin bilang dampaknya terhadap cashflow baru terlihat nanti di 2020. Herwin menjelaskan modal kerja (capex) yang dibutuhkan untuk pembangunan tahap 1 Citra Palu sebesar US$ 15 juta. Sumber dana didapat dari kas internal perusahaan.

Selain itu, upaya yang dilakukan BRMS adalah menyelesaikan masalah rugi bersih yang tercatat di laporan keuangan tahun buku 2018.

Herwin menjelaskan Desember 2018, BRMS telah melunasi salah satu pinjaman terbesar dengan nominal US$ 100 juta ke Credit Suisse. Pelunasan tersebut menyebabkan berkurangnya beban keuangan atau bunga perusahaan. Terlihat juga dari beban keuangan dan beban bunga turun drastis di kuartal 1 2019.

Herwin mengklaim satu-satunya fasilitas pinjaman yang masih tersisa adalah dari Wexler Capital Pte Ltd sebesar US$ 50 juta yang masih dibicarakan skema penyelesaiannya.

"Pelunasan Wexler bisa lewat pembelian saham atau menunggu penyelesaian project," ujarnya.

Ke depannya jika BRMS melunasi fasilitas pinjaman dan beban bunga, rugi bersih akan mengecil dan perusahaan akan membukukan laba ke depannya.

Sebelumnya saham BRMS sempat disuspensi Bursa karena gagal mencetak pendapatan pada kuartal IV 2018 lalu. Namun, pada 12 April 2019 sahamnya kembali diperdagangkan.

Tambahan informasi, pendapatan BRMS di triwulan I 2019 meningkat 52,72% menjadi US$ 1,26 juta dari US$ 825.000 pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

BRMS mampu membukukan laba bersih sebesar US$ 86.650. Pada periode yang sama tahun lalu, BRMS mencetak rugi bersih US$ 4,69 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×