Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pertumbuhan dana kelolaan industri reksadana, reksadana campuran justru mencatatkan penurunan dana kelolaan. Per September 2017, kelolaan reksadana campuran tercatat sebesar Rp 25,7 triliun. Angka itu turun 0,6% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai Rp 25,9 triliun.
Sedangkan, secara total, kelolaan industri reksadana per September 2017 menembus Rp 401 triliun, naik dari bulan sebelumnya Rp 394 triliun.
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, aksi switching investor membuat dana kelolaan reksadana campuran tergerus pada bulan lalu.
Pasalnya, reksadana campuran terdiri dari efek ekuitas atau saham dan obligasi. Sedangkan, kinerja reksadana saham saja masih di bawah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Berdasarkan data Infovesta Utama, kinerja reksadana saham secara year to date hingga September 2017 baru mencapai 4,51%, sementara kinerja IHSG berada di level 11,41%.
“Investor memilih beralih ke reksadana lain, seperti pendapatan tetap, terpotreksi, dan ETF,” kata Wawan.
Ia menyebutkan, dari segi nominal, pertumbuhan dana kelolaan reksadana campuran tidak tinggi. Secara year to date hingga September 2017, pertumbuhan dana kelolaan reksadana tersebut hanya mencapai Rp 4 triliun. “Itu pertanda kalau reksadana campuran tidak terlalu diminati investor pada dasarnya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News