kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Meski stagnan, reksadana saham masih andalan


Rabu, 11 Oktober 2017 / 21:07 WIB
Meski stagnan, reksadana saham masih andalan


Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pertumbuhan dana kelolaan reksadana saham cenderung stagnan, yakni 3,32% year to date (ytd), sejumlah manajer investasi mengaku mayoritas dana kelolaan perusahaan masih disumbang dari reksadana tersebut.

President dan Chief Executive Officer (CEO) Pinnacle Investment Guntur Putra menyebut, mayoritas dana kelolaan reksadana di Pinnacle Investment berasal dari reksadana saham. “Sekitar 90% berasal dari reksadana dan ETF berbasis saham,” imbuhnya.

Pinnacle Investment secara ytd mengumpulkan dana kelolaan sekitar Rp 2,3 triliun. Menurut Guntur, pihaknya menggabungkan pendekatan secara kuantitatif dalam proses investasi di reksadana saham. Hal itu membuat pihaknya mampu menampilkan kinerja yang lebih efisien, akurat, dan konsisten.

Kondisi serupa dikemukakan Direktur Pemasaran Syailendra Capital, Harnugama. Ia mengatakan, dana kelolaan reksadana yang dimiliki perusahaan telah menembus lebih dari Rp 10,5 triliun. Dari jumlah tersebut, 35% di antaranya berasal dari reksadana saham.

Ia mengaku terbantu oleh kinerja reksadana lain, seperti reksadana berbasis obligasi. “Sebenarnya, pasar reksadana secara keseluruhan sedang tumbuh. Makanya semua ikut naik,” katanya.

Sementara, Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM), Reza Fahmi Riawan bilang, mayoritas dana kelolaan perusahaan masih berasal dari reksadana saham. “HPAM Ultima Ekuitas sudah Rp 1,5 triliun lebih,” katanya.

Adapun, total dana kelolaan reksadana milik HPAM per September telah berada di kisaran Rp 5,2 triliun. Lanjut Reza, pihaknya memprioritaskan sektor industri dasar dan infrastruktur guna mendongkrak kinerja reksadana saham.

Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Infovesta Utama bilang, mengingat kinerja emiten di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang membaik pada tahun ini, ia optimistis reksadana saham bisa bangkit pada tahun depan.

“Sekarang tahunnya reksadana pendapatan tetap. Tahun depan, harusnya reksadana saham bisa jadi yang terbaik,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×