kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kelanjutan moratorium sawit belum jelas, begini rekomendasi saham CPO


Kamis, 23 September 2021 / 18:48 WIB
Kelanjutan moratorium sawit belum jelas, begini rekomendasi saham CPO
ILUSTRASI. Mayoritas saham-saham CPO menghijau dalam dua hari perdagangan terakhir.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung kelanjutan program moratorium perluasan lahan kelapa sawit. Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono mengatakan, moratorium sawit akan memberikan manfaat bagi perbaikan kebun sawit di Indonesia, salah satunya adalah optimalisasi produktivitas buah sawit.

Meskipun begitu, keputusan akhir berlanjut atau tidaknya program ini ada di tangan Presiden Joko Widodo. Mengingat, program moratorium sawit yang sebelumnya berlaku dijalankan atas Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2018 tentang Penundaan dan Evaluasi Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit serta Peningkatan Produktivitas Perkebunan Kelapa Sawit.

Masa berlaku Instruksi Presiden tersebut telah berakhir pada 19 September 2021 lalu. Hingga saat ini, pemerintah masih belum membuat aturan terbaru untuk kelanjutan program tersebut.

Baca Juga: Kementan menyetujui kelanjutan moratorium sawit

Merespons hal ini, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, berlanjutnya moratorium sawit akan lebih disukai pelaku pasar. Pasalnya, kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan melalui perbaikan serta optimalisasi kebun sawit.

Dengan kata lain, program ini mendorong perusahaan untuk melakukan penanaman kembali, dibanding membuka lahan baru. "Apabila berhasil, tentu dapat memberikan dampak positif, baik untuk emiten maupun pemerintah. Hal tersebut akan berdampak pada naiknya produksi sawit dalam negeri tanpa pembukaan lahan baru," kata Okie saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (23/9).

Meskipun begitu, menurut Okie, persoalan kelanjutan moratorium sawit ini tidak menjadi sentimen yang kuat bagi pergerakan harga crude palm oil (CPO) maupun harga saham CPO akhir-akhir ini. Pelaku pasar lebih berfokus pada pergerakan harga jual CPO dan upaya terhadap perbaikan industri sawit di bagian hulu maupun hilir.

Baca Juga: Kasus Evergrande dinilai tidak berdampak banyak pada permintaan batubara dan CPO

"Penguatan harga saham emiten juga dinilai seiring dengan kenaikan harga acuan CPO dimana pergerakan rata-rata pada kuartal ketiga 2021 lebih tinggi dari periode sebelumnya," ucap Okie.

Seperti diketahui, mayoritas saham-saham CPO menghijau dalam dua hari perdagangan terakhir. Sebut saja PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) yang naik 3,34% ke level Rp 1.080 per saham, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) tumbuh 3,02% menjadi Rp 8.475, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) naik 0,95% menjadi Rp 426, dan PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (SMAR) meningkat 3,03% menjadi Rp 4.380 per saham.

Okie pun saat ini masih memberikan rekomendasi overweight pada saham sektor CPO yang menunjukkan bahwa masih ada peluang harga saham-saham ini untuk naik kembali. Sejalan dengan itu, dia merekomendasikan buy LSIP dengan target harga Rp 1.275 per saham, AALI Rp 9.900, dan SIMP Rp 520 per saham.

Baca Juga: Mayoritas harga saham emiten CPO turun secara sejak awal tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×