Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
Permintaan minyak global telah anjlok sekitar 30% karena pandemi virus corona membatasi pergerakan orang di seluruh dunia. Hal ini membangun persediaan secara global.
"Perusahaan minyak menghadapi banyak tantangan karena penurunan permintaan yang tiba-tiba," kata analis minyak dan gas GlobalData Haseeb Ahmed dalam sebuah catatan.
"Amerika Utara sedang berjuang menghadapi kekurangan kapasitas penyimpanan. Mungkin hanya masalah waktu, sebelum Amerika Serikat (AS) kehabisan ruang penyimpanan."
Baca Juga: Harga emas bertahan di atas US$ 1.700 per ons troi dengan kekhawatiran Covid-19 baru
Kekhawatiran bahwa Amerika Serikat kehabisan ruang penyimpanan memicu harga WTI berada di wilayah negatif bulan lalu, mendorong beberapa produsen AS untuk memangkas produksi.
Karena dampak ini, jumlah rig minyak dan gas yang beroperasi di AS turun menjadi 374 dalam pekan yang berakhir 8 Mei. Berdasarkan data Baker Hughes Co, ini jadi rekor terendah sejak tahun 1940.
"Orang-orang dikejutkan oleh seberapa cepat AS menutup produksi dan itulah yang dibutuhkan untuk mendukung harga," kata Nunan.
"Ada 10 hari lagi sebelum kontrak Juni berakhir ... jika kontrak WTI dapat menghindari crash hingga kadaluwarsa, mudah-mudahan kita telah melihat dasar dari harga minyak."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News