kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

TikTok Shop Tutup, Emiten E-Commerce Bakal Sumringah


Kamis, 05 Oktober 2023 / 16:29 WIB
TikTok Shop Tutup, Emiten E-Commerce Bakal Sumringah
ILUSTRASI. TikTok Shop Tutup. KONTAN/Baihakj/4/10/2023


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. TikTok resmi mengakhiri layanan TikTop Shop pada Rabu (4/10) pukul 17:00 WIB. Penutupan ini bakal berimbas positif bagi emiten yang memiliki layanan e-commerce. 

Ini merupakan tindak lanjut atas Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023. Secara umum beleid ini, mengatur tentang berbagai proses perdagangan elektronik.

Permendag 31/2023 merupakan penyempurnaan dari Permendag Nomor 50 Tahun 2022. Salah satu poin anyar di aturan ini tentang model bisnis penyelenggara perdagangan melalui sistem elektronik. 

Aturan tersebut menegaskan bahwa social commerce itu hanya sebagai memfasilitasi promosi dan tetap dilarang menyediakan transaksi pembayaran.

Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Investor Dapat Mencermati Saham-Saham Ini

Senior Research Analyst Reliance Sekuritas Lukman Hakim mengatakan penghentian TikTok Shop ini akan menjadi katalis bagi industri e-commerce karena ada potensi perpindahan pangsa pasar.

"Pangsa pasar dari TikTok Shop akan berpindah ke emiten e-commerce. Pasalnya, pangsa pasar TikTok diperkirakan akan mendekati Tokopedia di 2023," jelas dia kepada Kontan, Kamis (5/10).

Tim Riset JP Morgan juga menilai Permendag 31/2023 akan menjadi menjadi hal yang positif bagi pemain lama seperti Tokopedia. Ini juga akan meningkatkan dinamika persaingan e-commerce. 

Dus, jalan perusahaan e-commerce seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) menuju profitabilitas akan semakin lebih jelas.

"Peraturan baru ini akan menjadi peluang bagi petahana untuk mengurangi biaya promosi dan kembali ke strategi yang berfokus pada profitabilitas," tulis JP Morgan, Selasa (3/10). 

Rekomendasi Saham

Lukman juga menilai emiten e-commerce juga akan menghadapi tantangan dari kebiasaan konsumen dari TikTok Shop yang sudah terbiasa berbelanja lewat siaran langsung. 

"Perubahan perilaku pelanggan TikTok Shop akan menjadi tantangan karena sudah terbiasa dengan layanan social commerce," jelasnya.

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan meskipun akan mendapat sentimen positif, tapi para emiten harus tetap terus berinovasi. 

Baca Juga: Bisnis Minimarket Diproyeksi Menggeliat di Tahun Politik, Ini Rekomendasi Analis

"Selama ini para emiten hanya melakukan renovasi, bukan melakukan inovasi. Sebaiknya emiten bisa mendisrupsi pasar seperti kehadiran TikTok agar bisa unggul," katanya. 

Nah di sisi lain, Permendag 31/2023 hanya melarang layanan e-commerce dan sosial media berjalan terpisah. Namun masih ada potensi untuk TikTok untuk mendirikan layanan e-commerce-nya sendiri. 

Untuk saat ini, Nico tidak merekomendasikan saham e-commerce apa pun, mengingat suku bunga masih berada di level pucak. Namun menurutnya dalam jangka emiten e-commerce ini masih potensial.

Dari ketiga emiten e-commerce, top picks Lukman jatuh pada GOTO. Reliance Sekuritas merekomendasikan speculative buy dengan target harga di Rp 94 dengan support Rp 83.

Hingga akhir perdagangan Kamis (5/10), GOTO dan BUKA kompak parkir di zona hijau. GOTO menguat 2,44% ke Rp 85 dan BUKA naik 0,97% ke posisi Rp 208. Sementara BELI ditutup flat di level Rp 452.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×