Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) fokus membidik proyek-proyek swasta untuk mengejar target kontrak baru yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp 27 triliun. Hingga akhir September, emiten konstruksi pelat merah ini baru mengantongi kontrak baru sebesar Rp 16,8 triliun atau 62% dari target.
Agus Samuel Kana, Sekretaris Perusahaan PTPP mengatakan, saat ini perseroan sedang mengikuti tender dari proyek swasta yakni senilai Rp 5 triliun. "Kita optimis di sisa dua bulan terakhir kita bisa mendapat minimal Rp 3 triliun dari proyek swasta," katanya pada KONTAN baru-baru ini.
Dengan strategi tersebut, Agus optimis sekitar Rp 9,2 triliun sisa target kontrak baru bisa dikejar di pengujung tahun ini. Menurutnya, proyek swasta yang bisa disasar perseroan bukan terbatas pada proyek gedung tetapi bisa dari proyek-proyek minyak dan gas.
PTPP menargetkan kontrak baru dari swasta sekitar 42% hingga akhir tahun. Sementara porsi proyek pemerintah yang ingin dibidik hanya 19% dan sisanya 39% berasal dari proyek BUMN.
Untuk proyek pemerintah maupun BUMN, PTPP membidik semua jenis proyek mulai dari perbaikan jalan nasional, jalan tol, pelabuhan seperti perluasan pelabuhan, bendungan, proyek pembangkit listrik dan lain-lain. Agus bilang, dua bulan terakhir ini perseroan mengincar proyek BUMN dan Pemerintah masing-masing Rp 3 triliun.
Saat ini, perseroan telah lulus seleksi prakualifikasi dalam tender dua pembangkit listrik yakni PLTU di Kalimantan Barat 2x 100 MW dan di PLTU Pekanbaru. Sementara, saat ini perseroan telah menggarap proyek power plant tenaga diesel (PLTG) berkapasitas 2x200 MW di Gorontalo. PTPP mendapat kontrak pengerjaan proyek tersebut senilai Rp 1,63 triliun dari PLN.
Selain pembangkit listrik, proyek lain yang telah didapat PTPP selama sembilan bulan pertama dari BUMN adalah proyek pelabuhan kuala Tanjung senilai Rp 898 miliar. Proyek yang didapat dari Pelindo I ini ditargetkan rampung pada tahun 2018. Saat ini, progress pengerjaannya sudah 18%.
Adapun kontrak baru teranyar yang didapat PTPP di bulan Oktober adalah proyek Cogeneration Plant dengan bahan bakar gas di lahan PT Petrokimia Gresik, Jawa Timur senilai Rp 600 miliar. Proyek ini akan dikerjakan selama 22 bulan dan dimulai pada akhir tahun ini.
Proyek ini ditujukan untuk menambah kapasitas uap produksi pupuk milik PT Pupuk Indonesia Energi serta menyokong kebutuhan listrik untuk PT Petrokimia Gresik.
Adapun kontrak baru yang didapat hingga akhir September diantaranya jalan Tol Solo Ketosono Rp 431 miliar, PLTG Gorontalo 120 Mega watt senilai Rp 1,6 triliun yang diperoleh dari PT PLN, Pelabuhan Kuala Tanjung Rp 898 miliar, Jalan tol Bawen- Solo Rp 339 miliar, jalan Sibolga-Batas Tapsel Rp 236 miliar dan Ahmad Yani Airport Semarang Rp 142 miliar.
Proyek Reklamasi Mandala City Makassar Rp 2,5 triliun, Automall Makassar Rp 358 miliar, landmark residence- Architecture Package Rp 120 miliar, Holtekam Bridge Rp 351 miliar, Spring Wood BSD Tangerang Rp 298 miliar, The apartement Galaxy Park Rp 273 miliar, K2 Park Rp 211 miliar, dan lain-lain.
Sedangkan kontribusi kontrak baru dari anak usaha yakni Rp 1,25 triliun disumbang PT PP Properti Tbk (PPRO), Rp 1,07 triliun dari PP Pracetak dan Rp 177,93 miliar dari PP Peralatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News