Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sentra Food Indonesia Tbk percaya diri menatap bisnis sepanjang tahun 2019. Apalagi di tahun 2018, emiten berkode FOOD ini meraih pencapaian kinerja yang gemilang. FOOD berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 122,06 miliar pada tahun lalu atau naik 22% (yoy).
Sementara pada saat yang sama, perusahaan yang bergerak di bidang makanan olahan ini juga mencetak pertumbuhan laba bersih hingga 200% (yoy) menjadi Rp 1,49 triliun.
Direktur Utama FOOD Agustus Sani yakin, FOOD akan mampu mengulangi performa ciamik pada tahun ini. Perusahaan pun menargetkan pendapatan dapat mencapai kurang lebih Rp 150 miliar atau tumbuh sekitar 23% pada tahun ini.
Emiten ini telah menyiapkan beberapa agenda ekspansi. Sayangnya, Agustus tidak bisa menyebutkan nilai belanja modal atau capital expenditure yang dikeluarkan perusahaan untuk kebutuhan ekspansi di tahun ini.
Ia hanya bilang, pihaknya belum memiliki rencana dalam penambahan dana capex baru. Ia pun melanjutkan, tahun ini pihaknya akan fokus pada pengembangan pasar. “Saat ini peluang FOOD masih cukup terbuka di sektor ritel maupun sektor horeka (hotel, restoran, dan kafe),” ungkapnya, Jumat (5/4).
Selain pemasaran di pasar ritel, FOOD juga akan bekerja sama dalam hal pemasaran dengan pihak institusi pemerintah dan korporasi. Tak hanya itu, perusahaan juga berupaya memperkuat kemitraan dengan peritel-peritel kecil.
FOOD juga berencana menambah varian produk baru yang akan mulai direalisasikan pada semester kedua tahun ini. “Konsep produk baru kami pada intinya akan mendorong penjualan dan menjangkau konsumen yang selama ini belum tersentuh,” terang Agustus.
Dia menambahkan, sebenarnya FOOD sudah memiliki beragam merek produk daging olahan yang dapat merepresentasi segmen-segmen konsumennya.
Ambil contoh, FOOD memiliki produk daging sapi olahan dengan merek Chami yang ditujukan untuk konsumen menengah ke bawah.
Sementara untuk konsumen menengah ke atas, perusahaan memiliki produk bermerek Villadorp Premium. Ini merupakan produk daging sapi olahan yang terdiri dari empat varian.
Agustus mengatakan, potensi keuntungan yang besar akan didapatkan oleh FOOD ketika momen menjelang lebaran. Di luar periode tersebut, pada umumnya permintaan terhadap produk perusahaan juga meningkat jelang natal dan tahun baru.
“Jelang hari-hari raya dan musim liburan, biasanya kami akan menyiapkan stok produk lebih banyak guna mengantisipasi peningkatan permintaan dari konsumen di periode tersebut,” tutur dia.
Ia juga menyebut, peningkatan penjualan produk pada periode-periode tersebut nantinya akan mengkompensasikan penurunan penjualan di periode ketika permintaan pasar cenderung lesu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News