kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Kecemasan investor memicu aksi jual bursa Asia


Jumat, 08 Juni 2012 / 08:06 WIB
Kecemasan investor memicu aksi jual bursa Asia
ILUSTRASI. Kedai Kopi Kulo menawarkan promo GrabFood beli 2 dapat 3 dan gratis ongkos kirim. Dok: Instagram Kedai Kopi Kulo 


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Asia melorot. Pada pukul 09.52 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,8% menjadi 112,27. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 1,3%, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2%, dan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,6%.

Saham-saham berkapitalisasi besar dilanda aksi jual. Beberapa di antaranya yakni: Sony Corp turun 3,6%, Sharp Corp turun 3,9%, dan BHP Billiton Ltd naik 1,4%.

Pergerakan bursa Asia pagi ini memang dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya, kecemasan investor bahwa bank sentral dan penentu kebijakan dunia tak memiliki banyak amunisi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

"Tak ada kebijakan spektakuler yang dapat dilakukan oleh the Federal Reserve. Mereka sudah menancap gas dalam tiga tahun belakangan. Pertanyaannya, senjata efektif apa lagi yang dapat mereka keluarkan untuk jangka panjang?" jelas Lincoln Ellis, chief investment strategist officer Financial Group LLC.

Sentimen negatif lainnya adalah pemangkasan peringkat utang Spanyol dan pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke menolak merinci opsi pelonggaran kebijakan. Dua faktor tadi menenggelamkan sentimen positif dari China berupa pemangkasan suku bunga acuan untuk kali pertama sejak 2008 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×