kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kebutuhan dollar meningkat, rupiah tertekan


Jumat, 21 September 2012 / 10:10 WIB
Kebutuhan dollar meningkat, rupiah tertekan
ILUSTRASI. Promo kuliner murah yang berakhir pada 31 Juli 2021 nanti. Salah satu promo kuliner murah ini ada di McD, yakni Paket PaMer 5. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Meski sempat menguat terhadap dollar AS pada awal pekan ke posisi 9.450-an, hari ini (21/9), rupiah kembali terdepresiasi. Pairing (USD/IDR) sempat di posisi 9.553 pada pembukaan pagi tadi.

Director Chief Economist Mandiri Group Destry Damayanti menilai, kebutuhan riil akan dollar AS memang masih banyak. "Kebutuhan dollar AS meningkat seiring kenaikan impor atas barang baku yang sejalan dengan kenaikan investasi," urai Destry kepada KONTAN, Jumat (21/9).

Terlebih Menteri keuangan sempat memprediksi ancaman membengkaknya defisit anggaran pasca disetujuinyan penambahan anggaran subsidi BBM senilai Rp 15 triliun oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Sedangkan pengamat valas Rahadyo Anggoro Widagdo memprediksi, pasangan (USD/IDR) akan bergerak di kisaran 9.530-9.560. "Investor kembali mengkhawatirkan perekonomian Yunani dan Spanyol," kata Rahadyo.

Rahadyo menjelaskan, Yunani kemungkinan belum sanggup memenuhi segala persyaratan bailout. "Pasar finansial masih menunggu kelanjutan episode masalah krisis utang di Eropa ini," imbuh Rahadyo.

Pekan depan masih melemah

Bagaimana proyeksi rupiah pekan depan? Destry menilai, sentimen pembengkakan defisit anggaran menekan pergerakan rupiah untuk seminggu ke depan. Sebab, "Penambahan subsidi meningkatkan cost (biaya)," imbuh Destry.

Menurut Destry, strategi jangka menengah panjang adalah meningkatkan industri hilirnya agar tidak terus tergantung pada pemenuhan bahan baku investasi dari luar negeri.

Sepekan ini, Destry memprediksi rupiah tidak akan bergerak banyak terhadap dollar AS dengan potensi masih mendapat tekanan di kisaran 9.500-9.600.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×