Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli
Wawan mengatakan, tak ayal pandemi mempengaruhi keputusan emiten untuk menawarkan KIK EBA. Kabar terbaru, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menunda menerbitkan KIK EBA syariah dengan aset dasar pendapatan tiket dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta outer ring road/JORR) Cilincing-Cikunir.
Soni memproyeksikan di tahun ini tidak akan banyak KIK EBA baru yang meluncur karena kondisi pasar sedang tidak pasti. Sementara, biasanya faktor yang membuat emiten memilih untuk menerbitkan KIK EBA adalah ketika rasio utang sudah mentok dan mereka menambah leverage dengan menerbitkan KIK EBA.
Namun, di tengah kondisi saat ini, Soni mengatakan bila rasio utang masih cukup lebar lebih baik emiten menggunakan instrumen pendanaan konvensional seperti obligasi agar investor lebih mudah memahami.
Baca Juga: Pefindo tetapkan triple A untuk KIK EBA Bahana Bukopin kelas A1 dan A2
Wawan mengatakan dalam mempertimbangkan tawaran KIK EBA investor perlu melihat prospek bisnis masing-masing emiten dan tidak bisa hanya mempertimbangkan prospek sektornya. "Misalnya kemampuan tiap ruas jalan tol dalam memberikan cashflow itu berbeda-beda," kata Wawan.
Selain itu, prospek cashflow dari efek yang dijadikan aset juga perlu dipertimbangkan dengan melihat dua hingga tiga tahun ke depan. Tidak kalah penting, nama besar perusahaan yang menawarkan KIK EBA juga harus dipertimbangkan.
"Bagaimana pun perusahaan yang besar dan stabil akan lebih meyakinkan investor dalam mengatasi risiko gagal bayar," kata Wawan.
Selanjutnya: Gandeng AXA Climate, MAGI rilis asuransi indeks cuaca untuk petani
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News