kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pefindo tetapkan triple A untuk KIK EBA Bahana Bukopin kelas A1 dan A2


Rabu, 16 September 2020 / 12:01 WIB
Pefindo tetapkan triple A untuk KIK EBA Bahana Bukopin kelas A1 dan A2
ILUSTRASI. Reksadana.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idAAA (sf) untuk KIK EBA Bahana Bukopin – Kumpulan Tagihan Kredit Pensiunan Yang Dialihkan Kelas A1 dan Kelas A2. Efek beragun aset (EBA) ini dirilis oleh PT Bahana TCW Invesment Management.

Pada cut-off 23 Agustus 2020, jumlah tagihan yang beredar berjumlah Rp 1,16 triliun. Terdiri dari kelas A1 dan A2 sebesar Rp 1,04 triliun dan kelas B yang tidak diperingkat sebesar Rp 119,6 miliar atau 9,2% dari total KIK EBA pada saat penerbitan sebesar Rp 1,3 triliun.

“Efek utang dengan peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. Kemampuan obligor untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut relatif dibanding obligor Indonesia lainnya adalah superior,” tulis Pefindo dalam pernyataan tertulis pada Rabu (16/9).

Selain itu Pefindo memberikan peringkat Sufiks (sf) yang menunjukkan peringkat atas transaksi keuangan terstruktur. Peringkat tersebut mencerminkan struktur transaksi yang kuat dengan skema penarikan langsung (direct deduction).

Baca Juga: KIK EBA MandiriGIAA01 kelas A mulai mencicil pembayaran pokok dan bunga

Juga profil kredit PT Taspen (Persero) yang superior sebagai penyedia dana pensiun, imbal hasil yang tinggi dari aset yang mendasari, dan penguatan kredit dalam bentuk EBA Kelas B dan perlindungan asuransi. Peringkat tersebut dibatasi oleh kemampuan penyediaan jasa (servicing) yang moderat dari PT Bukopin Tbk.

“Bukopin, sebagai kreditur awal, menjual pool kredit pensiunan senilai Rp 1,3 triliun kepada kontrak investasi kolektif yang dibentuk oleh PT Bahana TCW Asset Management yang berfungsi sebagai manajer investasi. PT Bank Maybank Indonesia Tbk (idAAA/stabil) bertindak sebagai wali amanat dan bank kustodian untuk transaksi ini,” pungkas Pefindo. 

Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) berencana himpun dana lewat surat berharga komersial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×